BerandaTradisinesia
Sabtu, 4 Feb 2022 17:59

Kue Keranjang dan Makanan Simbol Keberuntungan Tahun Baru Imlek

Kue Keranjang dan Makanan Simbol Keberuntungan Tahun Baru Imlek

Kue Keranjang menjadi simbol keberuntungan. (Kompas/Nabilla Ramadhian)

Kue keranjang menjadi salah satu hidangan Tahun Baru Imlek yang menyimbolkan keberuntungan. Kue keranjang dan beberapa makanan lainnya menjadi simbol dan harapan orang Tionghoa untuk tahun mendatang.

Inibaru.id - Perayaan Imlek tentu saja menjadi hari yang paling dinanti bagi orang Tionghoa. Sebelum Tahun Baru Imlek, biasanya mereka telah menyiapkan makanan-makanan yang wajib disantap saat hari perayaan berlangsung. Nggak cuma untuk disantap bersama-sama namun makanan-makanan ini memiliki makna, simbol, dan harapan di tahun yang baru.

Kue keranjang menjadi salah satu makanan yang mencirikan bahwa hari perayaan Imlek akan tiba. Makanan dengan rasa manis ini terbuat dari tepung beras dan ketan serta bertekstur lengket. Berbentuk bulat, kue ini memiliki makna tersendiri bagi orang Tionghoa.

Kue keranjang (年糕 Niángāo) yang dalam bahasa Mandarin terdengar seperti kata Niángāo (年高) berarti “tahun yang lebih baik lagi”. Saat Imlek, penyajian kue manis ini disusun secara bertingkat. Susunan ini melambangkan peningkatan rezeki, keberuntungan, serta kemakmuran.

Selain kue keranjang, masih ada beberapa makanan khas Imlek yang diyakini dapat memberikan keberuntungan lho, Millens. Apa saja?

1. Ikan

Orang Tionghoa biasa menyantap ikan utuh tanpa dipotong. (Thewoksoflife)

Untuk masyarakat Tionghoa menyantap ikan selama Imlek diyakini dapat membawa keberuntungan yang berlimpah. Ikan yang sering disantap saat Imlek adalah ikan bandeng. Dalam bahasa Mandarin penyebutan kata ikan adalah Yú (鱼) terdengar seperti kata Yú (余) yang berarti “berlebih”.

Dengan adanya hidangan dengan bahan dasar ikan, diharapakan di tahun yang baru mereka akan memperoleh kemakmuran dan rezeki berlimpah.

2. Dumpling

Dumpling dengan bentuk kantung uang. (Instagram/what,jessie,eat)

Hidangan yang terbuat dari adonan tepung yang diisi daging cincang ini juga diyakini dapat membawa keberuntungan. Bentuknya yang dibuat menyerupai ingots (mata uang kuno Tiongkok) atau kantung uang menjadi simbol kemakmuran dan dipercaya akan menarik banyak rezeki di tahun baru. Orang Tionghoa mempercayai semakin banyak dumpling yang dimakan, maka semakin banyak pula cuan yang akan dihasilkan selama tahun berikutnya.

3. Lumpia

Lumpia kuning keemasan menjadi lambang kekayaan. (Healthynibblesandbits)

Lumpia menjadi salah satu hidangan khas saat perayaan Imlek. Menurut kepercayaan orang Tionghoa, lumpia menjadi simbol kekayaan bagi mereka. Lumpia dibuat dari adonan kulit tipis diisi dengan sayuran atau daging dan digulung kemudian digoreng hingga matang.

Bentuknya yang panjang dan warnanya yang keemasan setelah digoreng membuat lumpia terlihat seperti batangan emas. Hal inilah yang menjadikan lumpia menjadi simbol kekayaan.

4. Mi Panjang

Mi panjang untuk umur yang panjang.(Instagram/farmisonuk)

Mi Panjang atau yang biasa disebut siu mie dalam perayaan Imlek juga menjadi salah satu hidangan wajib. Mie panjang (长寿面 Chángshòu) menyimbolkan keinginan untuk umur panjang dan kebahagiaan. Cara makan makanan ini juga unik, lo. Kamu nggak boleh menggigitnya meskipun mi ini panjang. Jadi, harus dimakan utuh.

5. Jeruk

Jeruk lambang kemakmuran dan rezeki.(Shutterstock)

Jeruk menjadi salah satu buah yang selalu disajikan di perayaan Imlek. Jeruk yang dalam bahasa Mandarin adalah chéng (橙) terdengar seperti kata chéng (成) yang berarti “sukses”. Dan Jeruk Mandarin atau Tangerine (桔 jú) dalam karakter Tionghoanya terdiri dari bentuk karakter jí (吉 jí) yang berarti keberuntungan.

Jeruk dalam Imlek dipercaya sebagai lambang dari kemakmuran dan rezeki yang akan selalu bertumbuh.

Kira-kira, makanan apa lagi yang bermakna keberuntungan ya, Millens? (MHN/IB32/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025