Inibaru.id – Pasar Peterongan yang berlokasi di Jalan MT Haryono Semarang dikenal sebagai salah satu pasar terbesar di Kota Semarang. Nggak hanya selalu ramai oleh pembeli dari kalangan masyarakat biasa, banyak penjual sayur keliling yang membeli barang jualannya di pasar ini karena lengkap dan harganya terjangkau.
Saat itu, pengerjaan Pasar Peterongan diurus oleh De Hollandsche Beton Maskapij (HBM). Pasar Peterongan pun jadi pasar pertama di Kota Semarang yang dibangun dengan beton permanen. Oleh karena itulah, saat direnovasi besar-besaran pada 2015, Pemerintah Kota Semarang nggak berani mengubah bentuk aslinya.
Pemkot menganggap bangunan Pasar Peterongan punya nilai sejarah tinggi. Bahkan, pada 17 Januari 2017, Pemkot memastikan Pasar Peterongan berstatus cagar budaya. Status ini juga berlaku pada pohon asam besar dan Punden Mbah Gosang di dekatnya. Keduanya dilindungi karena dianggap sebagai bagian sejarah penting dari Pasar Peterongan.
Terkait dengan pohon asam berukuran besar tersebut, warga sekitar nggak ada yang berani menebangnya selama bertahun-tahun. Pohon ini dikeramatkan karena memiliki keunikan, yaitu nggak memiliki biji sebagaimana pohon-pohon asam pada umumnya.
Lantas, bagaimana dengan Mbah Gosang? Kalau menurut para pedagang, dia adalah salah satu tokoh zaman dahulu yang sangat dihormati di sekitar kawasan Pasar Peterongan.
“Banyak orang yakin jika dulu lokasi ini adalah tempat Mbah Gosang singgah dan pernah menyembuhkan banyak orang sakit. Beliau dulu sangat dihormati. Tapi hanya itu yang saya tahu,” ungkap salah seorang pedagang Pasar Peterongan, Widodo sebagaimana dilansir dari Halosemarang, (29/6/2019).
Karena dikenal sebagai penyembuh pula, maka sampai sekarang banyak orang yang berziarah ke Punden Mbah Gosang untuk mendapatkan kesembuhan.
“Iya, banyak orang yang sakit dan datang untuk nyekar di sini, biar sembuh. Percaya nggak percaya, tapi banyak orang yang membuktikannya (manjur),” lanjut Widodo.
Bahkan, ada yang menyebut dengan berziarah ke Punden Mbah Gosang, nazar atau keinginan mereka akan terkabul. Kalau sudah begitu, mereka akan berziarah lagi. Padahal, peziarah ini banyak yang berasal dari luar kota atau bahkan luar pulau seperti Kalimantan dan Sumatera.
Hm, unik banget ya Pasar Peterongan yang ada di Kota Semarang ini. Nggak hanya dikenal sebagai pusat jual beli bahan pokok, Pasar Peterongan juga masih mempertahankan pohon asam berusia ratusan tahun sertai tempat wisata religi. Semoga saja pasar ini tetap terawat ya, Millens? (Arie Widodo/E10)