BerandaTradisinesia
Senin, 31 Mar 2024 16:42

Kisah Masjid Jami Wali Limbung Temanggung, Jujugan Orang yang Bernazar

Masjid Wali Limbung, eksis sejak abad ke-15. (Temanggungkab)

Ritual Jumat Pahing masih dilakukan sejumlah orang yang pengin bernazar di Masjid Jami Wali Limbung. Apa ya alasan memilih satu hari tersebut untuk bernazar?

Inibaru.id – Sekilas, Masjid Jami Wali Limbung terlihat seperti masjid-masjid pada umumnya. Bangunannya nggak menunjukkan kalau masjid ini seperti sudah eksis selama berabad-abad. Tapi, masjid ini cukup populer dan sering didatangi orang yang bernazar baik itu dari wilayah Temanggung atau luar wilayah Kota Tembakau tersebut.

Masjid Wali Limbung bisa kamu temui di Dusun Kauman, Desa Medari, Kecamatan Ngadirejo, tepatnya di pinggir jalan utama Parakan – Sukorejo (Kabupaten Kendal). Lokasinya kurang lebih 15 kilometer ke arah barat laut dari pusat kota Temanggung. Meski dari luar terlihat seperti masjid biasa, konon masjid ini sudah eksis sejak abad ke-15, lo.

Pemilihan nama Wali Limbung didasarkan oleh nama pendiri masjid ini, yaitu Wali Limbung. Hal ini diungkap oleh imam masjid tersebut, Machzun Chozin.

“Mbah-mbah dulu cerita kalau yang mendirikan adalah Mbah Wali Limbung. Soal siapa beliau aslinya masih simpang siur. Ada yang bilang dia dari Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang. Ada juga yang menyebutnya bernama asli Sayyid Abdullah Al Nawas dari Timur Tengah, Tapia ada juga versi lain yang menyebut dia dari Tiongkok dengan nama asli Limhong yang kemudian berbah jadi Limbung,” ungkap Machzun sebagaimana dilansir dari Detik, Selasa (4/4/2023).

Satu hal yang pasti, di bagian dalam masjid yang memiliki menara setinggi 17 meter ini terdapat 16 tiang kayu yang diyakini masih asli sebagaimana saat kali pertama masjid tersebut berdiri. Hal serupa juga berlaku bagi mimbar khotbahnya yang juga terbuat dari kayu.

Banyak orang datang ke Masjid Jami Wali Limbung untuk bernazar. (Googleuser/Daddy Hidayat)

“Sebenarnya dari 16 tiang itu ada satu di bagian utara yang diganti karena keropos. Ada yang bilang bahannya kayu jati, ada juga yang bilang bahan aslinya adalah kayu nangka. Yang pasti, masjid ini direnovasi dua kali sebelum 1990-an dan pada 2012 sampai 2013.

Balik lagi soal alasan masjid ini sering didatangi orang yang bernazar. Terkait dengan hal ini, tradisinya disebut sebagai Ritual Jumat Pahing, Millens.

Asal kamu tahu saja, Jumat Pahing adalah hari di mana masjid tersebut selesai dibangun. Nah, banyak orang yang kemudian memilih hari tersebut untuk datang ke sini untuk bernazar. Intinya sih, mereka bakal berjanji melakukan hal-hal baik jika memang hajat atau keinginan besarnya terkabulkan!

Mereka yang datang dari dalam atau luar wilayah Temanggung biasanya ditemui oleh imam masjid. Mereka kemudian mendapatkan air dari sumur peninggalan Wali Limbung. Jika hajat mereka kemudian terkabul di kemudian hari, biasanya mereka kemudian bersedekah untuk perawatan dan pembangunan masjid tersbebut.

Menarik juga ya, Millens sejarah tentang Masjid Jami Wali Limbung yang ada di Temanggung ini. Tertarik untuk datang ke sana pas Jumat Pahing nggak, nih? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: