BerandaTradisinesia
Minggu, 3 Apr 2021 13:01

Kini Jadi Transportasi Wisata, Dulu Andong Jadi Penanda Status Sosial di Keraton

Dulu, andong adalah penanda status sosial di keraton, tepatnya Keraton Yogyakarta. (Twitter/ecosuntravel)

Kini, andong lebih dikenal sebagai kendaraan wisata. Padahal, dulu andong adalah penanda status sosial di Keraton Yogyakarta, lo.

Inibaru.id – Meski cukup terkenal di Indonesia, realitanya andong kini lebih sering ditemukan di tempat-tempat wisata saja. Sebagai contoh, kamu bisa menemukannya di sekitar Yogyakarta atau Solo. Padahal, sejarah andong lebih dari sekadar transportasi wisata. Dulu andong adalah penanda status sosial di keraton, lo.

Meski di zaman kerajaan, kuda dipakai sebagai alat transportasi. Ternyata, andong modern justru dibawa oleh seorang Belanda bernama Charles Theodore Deelman ke Tanah Air pada 1885. Omong-omong soal nama belakangnya, jadi mengerti kan kalau ada yang juga menyebutnya dengan delman?

Nah, saat itu, andong dianggap sebagai alat transportasi yang mewah sehingga hanya bisa dipakai oleh kaum bangsawan atau tuan tanah. Kalau masyarakat pribumi, biasanya hanya berjalan kaki atau memakai gerobak sapi atau kerbau. Saat itu, harga sapi dan kerbau memang lebih terjangkau dibanding kuda.

Andong di kawasan Keraton Yogyakarta. (Twitter/putrilailawati)

Penanda Status Sosial di Keraton

Ada alasan mengapa banyak andong di Yogyakarta. Jadi, dulu para raja-raja Mataram ternyata sering memakai andong sebagai kendaraan pribadinya. Namun, andong dijadikan penanda status sosial ketika Keraton Yogyakarta Hadiningrat dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono VII.

Pada saat itu, hanya kalangan keraton saja yang memakai andong. Sementara rakyat biasa cenderung memakai gerobak sapi atau dokar yang hanya memiliki dua roda. Meski begitu, sejak kepemimpinan Hamengku Buwono VIII, andong juga mulai dipakai rakyat biasa, tepatnya para pedagang.

Sayangnya, seiring dengan kemajuan teknologi, semakin berkurang pula minat banyak orang untuk memiliki andong. Hal ini juga berlaku di keraton. Mereka mengganti kendaraan untuk para bangsawan dengan yang lebih modern.

Tapi, di banyak tempat kamu masih bisa menemukan andong sebagai transportasi wisata. Di Yogyakarta misalnya, kamu bisa menaikinya untuk berkeliling di sekitar Malioboro, kawasan Keraton, dan situs-situs bersejarah lainnya. Intinya, kalau kamu naik andong, bakal semakin terasa keren deh wisata ke Yogyakartanya.

Nggak nyangka ya Millens kalau dulu andong adalah penanda status sosial di keraton. Omong-omong, kamu pernah naik belum, nih? (Gnf/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: