BerandaTradisinesia
Selasa, 27 Mei 2019 11:49

Khawatir Lampion Teng-Tengan Punah, Perajin Sibuk Siapkan Penerus

Perajin teng-tengan perlu menyiapkan penerus agar tradisi kebudayaan ini terus hidup. (Inibaru.id/ Audrian F)

Jika tadinya seluruh warga Kampung Perbelan membuat lampion teng-tengan, kini tersisa dua orang. Ironis memang. Kampung yang terkenal dengan julukan Kampung Lampion itu terancam redup.

Inibaru.id - Slamet Nurcahyo, perajin lampion teng-tengan khas Semarang ini memang patut merasa khawatir. Sekarang, makin sedikit warga Perbalan, Purwosari yang menekuni pembuatan lampion unik ini. Padahal dulu hampir setiap rumah membuat dan memasarkannya. Itu juga yang menjadi sebab kampung ini disebut kampung lampion teng-tengan, Millens. Kini, Kampung Perbalan hanya menyisakan dua orang yang masih aktif membuat lampion kala Ramadan tiba.

Lampion ini dapat berputar ketika lilin menyala. (Inibaru.id/ Audrian F)

Slamet memang nggak tinggal di Semarang. Dia datang ke Perbalan dari Demak khusus untuk membuat teng-tengan. Meski demikian, rasa pedulinya terhadap mainan asli Semarang ini kuat. Sayangnya, dia mengaku nggak bisa jika harus meluangkan waktu untuk mengajari orang lain membuatnya. “Saya nggak punya banyak waktu di sini. Saya juga ada serabutan membuat pakan ikan. Nggak tahu penerusnya siapa. Anak saya juga berada di Demak,” ucapnya Rabu, (23/5).

Senada dengan Slamet, salah satu perajin lainnya, Wiwid juga meresahkan hal yang sama. Dia berkata kalau rival lampion teng-tengan bukan hanya lampion-lampion lain yang terbuat dari plastik. Tapi juga keengganan anak muda untuk meneruskan tradisi pembuatan lampion teng-tengan ini.

“Menurut saya harus terus dilestarikan. Ini kebudayaan Semarang yang tidak boleh punah. Kasian sama sesepuh yang sudah menitipkan ini semua kepada saya,” ujar Wiwid.

Bedanya, Wiwid sebagai warga asli Kampung Perbalan sudah menyiapkan penerus untuk menjadi perajin lampion teng-tengan. Salah satunya, Ariel, seorang anak warga Kampung Perbalan yang punya minat lebih untuk menggeluti pembuatan lampion teng-tengan ini.

“Dasarnya sepertinya karena saya orangnya suka seni, mungkin. Jadi saya tertarik untuk ikut membuat lampion teng-tengan ini,” tukas Ariel.

Meskipun belum semahir perajin yang lain, namun Ariel yakin kalau lambat laun dia akan piawai membuat lampion-lampion tersebut. "Saya sudah coba membuat. Bisa satu yang bagus tapi saat mau buat lagi nggak kayak lampion yang pertama. Masih butuh banyak belajar," ujar pemuda 18 tahun tersebut.

Ariel sibuk merangkai lampion ten-tengan. (Inibaru.id/ Audrian F)  

Wiwid kembali menambahkan. Inisiatif seperti ini perlu dilakukan sebab anak muda sekarang sudah berbeda dari zaman dahulu. Jika nggak dibimbing akan di luar kendali. "Perlu dibina dan dituntun terus. Soalnya masih muda pasti gampang goyah keinginannya," tutup Wiwid.

Kalau kamu punya ide nggak supaya lampion ini tetap eksis, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: