BerandaTradisinesia
Rabu, 9 Jul 2019 10:46

Kesenian Topeng Ireng, Gerakan Silat yang Diubah Menjadi Tarian nan Rancak

Topeng ireng. (Javapromo)

Nggak pengin takluk dari larangan bermain silat, masyarakat Magelang pada masa kolonialisme berusaha tetap melestarikan seni bela diri itu dala wujud lain, yakni tarian topeng ireng, yang kemudian menjadi kesenian yang masih dimainkan hingga kini.

Inibaru.id – Siapa menyangka jika larangan berlatih silat yang diberlakukan pada masa kolonial Belanda justu berimbas pada kreativitas masyarakat Magelang? Konon, larangan itu justru membuat masyarakat mengemasnya menjadi tarian Topeng Ireng, dengan tetap mengusung syiar Islam.

Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Topeng Ireng baru dikenal luas pada 1980-an, meski sejak 1960-an konon sudah ada kelompok topeng ireng. Tarian yang menyerupai gerakan silat dengan iringan musik tradisional Jawa itu semula dinamai Dayakan.

Kemunculannya pada saat zaman Kolonialisme Belanda merupakan reaksi masyarakat atas pelarangan untuk pelatihan silat di kalangan penduduk. Karena dilarang berlatih silat, masyarakat mengembangkan gerakan silat sebagai tarian.

Tarian itu diiringi musik gamelan dan tembang Jawa yang intinya berisi berbagai nasihat tentang kebaikan hidup dan penyebaran Islam.

Tarian dilakukan apabila umat Islam membangun masjid atau musala. Sebelum mustaka (kubah) dipasang, masyarakat biasa mengaraknya keliling desa. Nah, pada kirab itulah tarian yang kini dikenal sebagai topeng ireng tersebut dilakukan, dengan diiringi rebana dan syair puji-pujian.

Para penari dalam kesenian topeng ireng. (Infopublik)

Pertunjukan Topeng Ireng terbagi menjadi dua jenis tarian. Yang pertama adalah Rodat yang berarti dua kalimat syahadat. Tarian ini ditampilkan dengan gerakan pencak silat sederhana serta diiringi lagu-lagu syiar Islami.

Kemudian, tarian satunya adalah Monolan yang melibatkan penari dengan kostum hewan. Tarian ini melibatkan unsur mistik serta gerak pencak silat tingkat tinggi.

Durasi topeng ireng sangat fleksibel, karena nggak ada peraturan khusus mengenai lamanya tarian. Penampilan para penari bisa dibuat 15 menit, 10 menit, bahkan 5 menit saja.

Saat ini, pertunjukan topeng ireng biasa digelar pada ritual atau upacara bersih desa, kirab budaya, festival rakyat, maupun acara-acara seni tradisi dan budaya lainnya.

Tertarik menonton? Kamu bisa berkunjung ke desa-desa yang ada di lereng Merapi Merbabu. Selain di Magelang, topeng ireng dan dayakan juga berkembang di Kebumen dan Boyolali, Millens. Yuk, tonton kesenian tradisional! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024