BerandaTradisinesia
Selasa, 25 Jul 2022 17:56

Kehidupan Seniman Jaranan, Berkelindan dengan Mantra dan Indang

Kesenian jaranan memang selalu diselimuti unsur magis di dalamnya. Tapi tahu nggak sih syarat apa yang harus dipatuhi pawang dan pemain sebelum pertunjukan berlangsung?

Inibaru.id – Kesenian jaranan atau yang juga disebut dengan jathilan merupakan pertunjukan seni yang sudah ada sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu. Konon, kesenian ini menggambarkan kisah pasukan pemuda rupawan yang memiliki gelar Jathil. Mereka menunggangi kuda putih yang memiliki rambut, sayap, dan ekor berwarna emas.

Para Jathil ini bertempur membela Kerajaan Bantarangi melawan pasukan penunggang babi hutan dari Kerajaan Lodaya.

Hampir di setiap gelarannya, jathilan selalu diiringi dengan unsur mistis. Meski terkesan menakutkan, nyatanya jathilan ini tetap laris manis sebagai hiburan pada hajatan keluarga atau acara formal.

Jathilan biasanya diiringi dengan alat musik khas Jawa seperti gendang, saron, gong, demung, dan kethuk. Iringan musik ini juga nggak lepas dari unsur mistis, Millens. Soalnya, ada yang diolesi dengan minyak khusus. Bahkan, ada ubo rampe seperti bunga kantil, melati, mawar, dan kenanga yang dimasukkan ke dalam gendang!

Ikatan Antara Pawang dan Pemain Jaranan

Jaranan yang digelar dan dimainakn oleh banyak pemain jaranan. (Jatimnow)

O ya, setiap kali ada gelaran jathilan, pasti ada pawang yang perannya cukup penting, lo. Pawang inilah yang harus meminta izin ke tetua desa sebelum memulai pertunjukan. Bahkan, jika perlu, pawang sampai mengunjungi makam keramat di sekitar lokasi. Tujuannya tentu saja agar pertunjukan bisa berjalan dengan lancar.

Pawang juga berperan sebagai 'juru kunci' pertunjukan. Dialah pengendali 'roh halus' yang bakal merasuki sejumlah penampil jaranan sehingga bisa melakukan hal-hal di luar nalar.

Pertunjukan jathilan biasanya dimulai dengan pembakaran dupa. Setelah para pemain siap, alat musik mulai dimainkan diringi dengan alunan merdu suara sinden. Para penampil kemudian mulai menari dengan jaranan, anyaman bambu yang dibentuk laiknya kuda.

Setelah beberapa saat, biasanya ada pemain jaranan yang kesurupan roh halus atau yang juga dikenal sebagai indang. Mereka bakal meminta sesaji seperti kopi atau melakukan gerakan liar seperti mengupas kelapa dengan gigi hingga makan kaca dan lampu.

Cara Melepaskan Roh Halus dari Pemain Jaranan

Dalam satu pertunjukan, selalu ada satu penampil jaranan yang sulit untuk dibebaskan dari indangnya meski sudah mendapatkan semua sesaji yang diminta. Bahkan, terkadang sinden sampai menawarkan diri untuk menyanyikan lagu yang disukai oleh indang tersebut agar mau keluar.

Kalau sudah begini, bagaimana caranya penampil jaranan bisa lepas dari roh halus tersebut? Sebenarnya, nggak ada cara khusus untuk membebaskannya. Tapi, para pawang percaya kalau lambat laun indang akan keular dari tubuh penampil setelah dirapalkan mantra-mantra tertentu. Para pemain jaranan, khususnya yang sudah berusia lebih dari 15 tahun juga percaya dengan hal tersebut sehingga nggak pernah khawatir untuk kembali kerasukan di pertunjukkan lainnya.

Kalau kamu, takut nggak saat melihat pemain jathilan kesurupan, Millens? (Jaw, Kom, Net/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024