BerandaTradisinesia
Jumat, 19 Apr 2018 12:15

Kamu Gebyuk Ikan-Ikan, Kamu Melestarikan Sungai

Warga berdoa sebelum masuk ke sungai untuk melakukan gebyuk ikan (michaelrisdianto.blogspot.com)

Di Desa Laban, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ada tradisi menangkap ikan yang unik. Puluhan warga desa berbondong-bondong menuju Sungai Bulanan untuk menangkap ikan dengan alat tradisional yang bernama susuk. Bagaimana keseruan mereka?

Inibaru.id – Cara paling tepat dalam mencintai bumi adalah dengan melestarikan alamnya. Warga Desa Laban, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Salah satunya dengan tradisi gebyuk yang selalu diadakan pada musim kemarau. Apa sih gebyuk itu?

Melansir laman kendalkab.go.id, gebyuk merupakan tradisi menangkap ikan dengan menggunakan alat tradisional yang berasal dari bambu yang biasa disebut susuk. Bentuk dari alat ini mirip dengan kurungan ayam, namun dengan ukuran yang lebih ramping dan memanjang ke atas. Warga menggunakan alat ini untuk memerangkap ikan kemudian diambil melalui lubang yang telah dibuat di bagian atas susuk. Wah, pasti sulit sekali ya, Millens.

Baca juga:
Menyelamati Padi-Padi dan Gaung Doa untuk Keberlimpahan Panen
Kentrung Demak, Sajian Cerita Tutur yang Hampir Hilang

Bukan hanya sulit, lumpur yang ada di dasar sungai, arus sungai yang deras, serta ikan-ikan beracun yang kerap ditemui menjadi ancaman bagi para pelaku gebyuk ikan ini. Karena itu, gebyuk selalu dilakukan oleh orang-orang yang mayoritas lelaki dengan skala yang besar.

Meskipun penuh risiko, namun gebyuk tetap perlu dilestarikan karena tradisi ini memiliki banyak nilai posistif yang dapat diambil. Salah satunya yaitu pelestarian ekosistem sungai dan laut. Banyak metode penangkapan ikan dengan cara yang merusak seperti setrum, racun, bahkan bom ikan kerap dipakai oleh nelayan demi permintaan pasar. Namun gebyuk menjadi salah satu metode yang sama sekali nggak merusak lingkungan. Salut deh, buat warga Desa Laban yang terus melestarikan tradisi ini.

Gebyuk juga menjadi suatu simbol ikatan sosial warga setempat. Gelak tawa, guyub, perbincangan hangat menjadi pemandangan lain ketika kita melihat mereka sedang melakukan gebyuk di Sungai Bulanan ini. Meskipun lelah karena harus menyusuri sungai selama 4 hingga 5 jam, warga tetap menjalaninya dengan suka cita.

Baca juga:
Pasang Surut Perkembangan Gambang Semarang
Pertalian Budaya antara Gambang Semarang dan Gambang Kromong

Tradisi gebyuk ini dijadikan sebagai festival rutin yang diadakan tiap tahun. Mengutip radarsemarang.com (16/05/2016), Festival Gebyuk Ikan diadakan sebelum bulan puasa tiba. Masyarakat berlomba-lomba menangkap ikan dengan alat susuk. Yang dapat ikan terbanyak dan terberat menjadi pemenang dalam festival ini.

Wah, pasti seru sekali ya mengikuti festival gebyuk ini. Selain bisa menambah keakraban antarwarga, tradisi menangkap ikan yang nggak merusak lingkungan ini memang perlu dilestarikan. Semoga tradisi unik asal Kendal ini bisa tetap ada sampai kapan pun ya, Millens. (IB13/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: