BerandaTradisinesia
Rabu, 20 Agu 2019 18:33

Emprak, Kesenian Khas Jepara yang Sarat Lawak

Salah satu adegan dalam pertunjukan emprak. (Paramawarta.wordpress)

Dandanan yang lucu, gerak kompak dan teratur, serta cerita penuh lawakan tapi tetap sarat makna; Komposisi itu menjadi satu perpaduan yang apik dalam pertunjukan emprak.

Inibaru.id – Setiap daerah tentu memiliki kesenian khasnya masing-masing. Kesenian tersebut menjadi budaya turun menurun yang tentu harus dilestarikan oleh setiap generasi. Yap, tentu saja ini untuk menjadi warisan generasi mendatang.

Kabupaten Jepara juga punya satu kesenian tradisional yang khas lo. Emprak namanya. Kesenian tersebut diyakini berasal dari desa-desa di lereng Gunung Muria.

Kamu familier dengan ketoprak atau ludruk? Nah, emprak bisa dibilang mirip dengan dua kesenian itu. Namun emprak memiliki sejumlah pakem yang membedakannya dari kesenian lain.

Pelakon emprak berdandan lucu. (desa-plajan.blogspot.com)

Melansir Suara Merdeka (1/4/2018), salah satu ciri khas emprak terdapat pada adegan pembuka. Pada adegan tersebut, seluruh pemain emprak tampil dengan dandanan yang terkesan lucu sambil bernyanyi dan menari dengan kompak.

Di balik kekompakan itu, rupanya ada pemain yang gerakannya berbeda dan nggak beraturan. Salah seorang pemain akan bertugas memukul kentongan pada pemain tersebut. Pukulan kentongan yang bersuara “prak” inilah yang kemudian menjadi bakal nama "emprak".

Pada awal dibuat, emprak menjadi suatu media dakwah para ulama, lo. Emprak pun sempat menjadi primadona di kalangan masyarakat selama era 1980-an hingga 1990-an. Saat itu emprak menjadi hiburan yang ditunggu dalam setiap hajatan. Seperti wayang, emprak biasa ditanggap semalam suntuk, Millens.

Salah satu adegan dalam pementasan emprak. (Diskominfo Jepara)

Cerita yang dibawakan dalam pementasan emprak pun nggak jauh dari realitas di masyarakat. Misalnya, perselisihan tetangga, konflik antarwarga, hingga masalah ekonomi. Cerita mengalir diselingi lawakan-lawakan yang mengocok perut.

Panggung emprak saat ini mulai susah ditemukan di Jepara. Jumlah kelompok seni emprak pun konon tinggal dua kelompok saja saat ini. Meski begitu, bukan berarti pentas teater khas Jepara ini akan hilang begitu saja dari masyarakat, bukan?

Yuk, sama-sama melestarikan kesenian tradisional seperti emprak ini! (IB10/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024