BerandaTradisinesia
Kamis, 29 Mei 2024 09:27

Di Pasar Pagi Tegal, Dulu Ada Stasiun Trem Uap

Di kawasan Pasar Pagi Tegal, dulu ada stasiun trem uap. (Google Street View)

Ternyata, dulu di Tegal ada jalur kereta trem uap, lo. Salah satu stasiun pemberhentiannya bahkan ada di depan Pasar Pagi Tegal. Seperti apa ya sejarah alat transportasi pada masa kolonial Belanda itu?

Inibaru.id – Di balik hiruk pikuk kegiatan ekonomi yang seperti nggak pernah mati di Pasar Pagi Tegal, ternyata tersimpan sejarah besar di sana. Konon, di kawasan pasar yang berlokasi hanya beberapa ratus meter dari pusat pemerintahan Kota Tegal ini, ada Stasiun Trem Uap pada masa kolonial Belanda.

Pada bagian depan Pasar Pagi Kota Tegal, kamu bisa menemukan Benteng Kaloran yang konon sudah eksis sejak abad ke-19. Benteng yang mirip dengan bidak catur tersebut diperkirakan menandakan bahwa pada masa penjajahan Belanda, wilayah tersebut adalah pusat pemerintahan.

Nah, di kawasan Benteng Kaloran itu pula, dulu diyakini pernah ada stasiun trem uap. Memang, jejak dari stasiun tersebut seperti lenyap nggak tersisa. Tapi, ada catatan sejarah terkait stasiun yang berdiri pada 1880-an di Leiden University, Belanda.

Dalam catatan tersebut, diungkap bahwa stasiun tersebut termasuk dalam golongan stasiun pemberhentian trem uap tipe B. Stasiun ini masuk dalam jalur trem uap yang eksis dari 1880 sampai 1918 yang dikelola oleh Javasche Spoorweg Maatschappij (JSM).

Trem uap dulu melewati Pasar Pagi Kota Tegal. (Radartegal.disway)

Jadi, jalur rel trem uap tersebut bisa kamu temui dari Pelabuhan Tegal, melewati Stasiun Tegal Lama, sampai ke Brebes. Jalurnya melewati pusat kota dan berada di sisi jalan raya pos atau yang kini lebih dikenal sebagai Jalur Pantura. Jarak jalur trem ini melebihi 12 kilometer, Millens.

Khusus untuk jalur trem uap yang ada di depan Pasar Pagi Tegal, membentang dari pasar tersebut ke arah utara sampai ke bagian gudang barang Stasiun Tegal Lama. Asal kamu tahu saja, Stasiun Tegal Lama yang kini bisa kamu temui di Jalan Panggung Timur atau di sisi utara Stasiun Tegal yang masih dipakai hingga sekarang ini sudah melayani perjalanan kereta jarak jauh sejak 17 November 1886.

Selain stasiun trem uap yang ada di depan Pasar Pagi Tegal, ada juga stasiun trem uap lainnya yang bisa kamu temui di Kota Bahari, yaitu di Sumurpanggang, Krandon, serta di Kaligangsa. Sayangnya, layaknya di Pasar Pagi Kota Tegal yang sudah nggak berbekas, sisa-sisa jalur rel trem atau bahkan stasiun pemberhentiannya juga nggak lagi bisa kamu temui di ketiga wilayah tersebut.

Sayang banget ya, kita nggak bisa lagi melihat sisa-sisa sejarah trem uap di Tegal. Kalau menurutmu, mungkin nggak ya alat transportasi tersebut bisa kembali hadir di sana? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: