BerandaTradisinesia
Rabu, 5 Mei 2020 13:38

Berbagi Takjil di Tengah Pandemi, Para Pemuda di Kudus Ini Prioritaskan Lansia

Serah terima takjil dari donatur kepada ketua D’Mojodadi’s. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Ramadan dimanfaatkan banyak orang untuk beribadah dan berbagi. Nah, di tengah pandemi, aksi rutin berbagi takjil para pemuda di Kudus ini pun difokuskan untuk para lansia, selain korban PHK dan anak yatim.

Inibaru.id – Mbah Sumiah tampak ramah menyambut kedatangan kami. Mulutnya tertutup masker, tapi saya yakin seulas senyum ada di situ ketika sepaket takjil diangsurkan untuknya. Hari itu, nenek yang tinggal seorang diri di rumah tersebut agaknya nggak perlu menyiapkan menu berbuka.

“Seneng banget. Alhamdulillah. Matur nuwun!” tak henti Mbah Sumiah berucap terima kasih, yang sungguh membuat hati saya terenyuh.

Mbah Sumiah bukanlah satu-satunya orang bersikap demikian. Di tengah pandemi, dengan kondisi keuangan yang serba kurang, sekadar hidangan buka puasa sangat mungkin membuat orang bersyukur. Inilah yang jadi alasan D'Mojodadi's tetap melakukan kegiatan bagi-bagi takjil belum lama ini.

Oya, D’Mojodadi’s adalah sebuah organisasi pemuda di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Misi utamanya membantu kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Nah, bertepatan dengan Ramadan di tengah pandemi, mereka pun mencoba berbagi.

Masyarakat yang diberi undangan datang untuk menukar kupon. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Ketua D’Mojodadi’s Rizal Sabil mengungkapkan, kegiatan ini termasuk aksi sosial sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi.

“Banyak orang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan," ujar Rizal di sela-sela pembagian 50 paket takjil berupa nasi kotak, minuman, dan masker. "Ya, mungkin ini bisa sedikit meringankan.”

Nggak hanya berbagi makanan, D’Mojodadi’s juga punya tujuan mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai corona, salah satunya dengan mengenakan masker.

Sesuai Anjuran Physical Distancing

Untuk mengikuti anjuran physical distancing, bagi-bagi takjil ini nggak dilakukan di jalanan yang akan memicu kerumunan kok, Millens. Pembagian takjil dipusatkan markas kegiatan D’Mojodadi’s. Yang datang pun satu per satu. Ambil takjil, lalu pulang.

Sementara, untuk lansia seperti Mbah Sumiah yang kesusahan untuk mengambil sendiri, Rizal dkk bakal mengantarkan paket takjil langsung ke rumahnya. Hm, cara yang cukup efektif!

Rizal mengatakan, penerima takjil adalah warga kurang mampu, para lansia, dan anak yatim. Jadi, sebelum pembagian, mereka melakukan pendataan menyeluruh. Warga yang sesuai kriteria kemudian diberi undangan dan kupon untuk ditukar dengan paket takjil mulai pukul 16.00 hingga 17.00 WIB.

"Bagi-bagi takjil ini rencana bakal jadi agenda rutin kami," aku Rizal.

kegiatan bagi-bagi takjil bertempat di pusat kegiatan D'Mojodadi's. (Inibaru.id/ Rafida Azzundhani)

Selain bagi-bagi takjil, D’Mojodadi’s juga memiliki program Rumah Pangan Lestari yang bertujuan untuk membimbing masyarakat mencapai ketahanan pangan. Lalu, ada juga Pemberdayaan dan Pengelolaan Limbah, yang salah satu kegiatannya adalah membuat sofa dengan metode ecobrick.

Saya merasa bersyukur punya kesempatan berbagi takjil bersama mereka. Ah, sangat senang bertemu D’Mojodadi’s, para anak muda yang kreatif dan penuh inovasi! (Rafida Azzundhani/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024