BerandaTradisinesia
Kamis, 18 Des 2019 18:13

Batik Tegalan Terancam Punah, Benarkah?

Batik Tegalan saat dipamerkan dalam sebuah pergelaran fesyen di Jakarta. (Vimanews)

Batik identik dengan warisan Indonesia. Meski demikian, salah satu jenis batik di Indonesia terancam punah, yakni Batik Tegalan. Betulkah?

Inibaru.id – Seiring perkembangan zaman, motif dan warna pada batik berkembang pesat. Pada satu sisi, ini membuat batik bisa diterima lebih banyak orang. Namun, hal tersebut juga sekaligus menggerus kekhasan yang sebagian orang menganggapnya penuh filosofi, salah satunya Batik Tegalan.

Seperti namanya, batik tegalan merupakan batik khas Tegal, Jawa Tengah, dengan ciri utama warna cokelat (soga) dan hijau. Hingga kini, kedua warna tersebut masih menjadi identitas utama batik klasik di kota pesisir tersebut. Namun, nggak sedikit yang melakukan modifikasi warna, juga motif.

Sebagian pembatik merasa, motif dan warna kontemporer dianggap bakal menggerus keberadaan motif batik klasik. Ini karena sebagian besar pengrajin mulai meninggalkan motif klasik dan mengaplikasikan motif yang lebih modern. Mereka yang masih mempertahankan ciri khas Batik Tegalan juga kerap lupa mendokumentasikan filosofi batiknya.

Batik Tegalan. (Wartabahari)

Perlu kamu tahu, batik kali kali dikenal di Tegal pada akhir abad ke-19, yang konon dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Amangkurat yang saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya yang di antaranya merupakan pengrajin batik.

Nah, para pengrajin itulah yang kemudian menurunkan ilmunya pada anak cucu, lalu meluas ke masyarakat sekitar, dan turun-temurun hingga sekarang.

Dari Pewarna Alam

Semula, Batik Tegalan menggunakan bahan pewarna yang berasal dari alam di lingkungan sekitar masyarakat, seperti pace (mengkudu), nila, soga kayu, dan lain-lain. Kain yang digunakan pun hasil tenunan sendiri.

Awalnya, warna batik Tegal adalah sogan dan babaran abu-abu. Setelah dikenal nila pabrik, warnanya kemudian meningkat menjadi merah dan biru. Ada juga batik Tegal dengan warna dasar kain hitam dan putih yang didominasi warna cokelat dan biru.

Batik Tegalan terancam punah. (Youtube)

Motif rengrengan besar atau melebar adalah salah satu ciri khas dari batik tulis Tegal atau Tegalan. Selain itu, ada juga isen-isen (ornamen) yang agak kasar, yang terinspirasi dari flora fauna lingkungan sekitar. Corak itu dipadukan dengan warna lembut dan kontras yang dominan.

Warna lembut dan kontras merupakan motif batik gaya pesisiran, yang memunculkan kesan tegas dan lugas seperti karakter masyarakat Tegal.

Hm, perubahan itu pasti. Modifikasi juga lazim dilakukan. Namun, kalau menggerus ciri khas dan filosofi yang terkandung di dalamnya, apalah sebuah karya masih punya arti? (IB24/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: