BerandaTradisinesia
Kamis, 2 Okt 2019 12:25

Mencoba Bertahan, Batik Rifaiyah dari Batang yang Sarat Nilai Keagamaan

Batik Rifaiyah. (Wiranurmansyah)

Di Batang, ada satu jenis batik yang memiliki corak unik dan kaya dengan nilai-nilai spirtitual. Namanya Batik Rifaiyah. Sayang, keberadaannya kian meredup lantaran nggak banyak penerus yang melestarikannya.

Inibaru.id – Tiap batik memiliki sejarahnya masing-masing, nggak terkecuali Batik Rifaiyah. Batik khas Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang motif-motifnya sarat akan nilai keagamaan itu begitu terinspirasi ajaran Kiai Ahmad Rifa’i, ulama cum pahlawan nasional yang sempat tinggal di Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Batang.

Perlu kamu tahu, Ahmad Rifa’i adalah ulama asal Kabupaten Kendal yang sempat diasingkan di Batang lantaran selalu menentang pemerintah kolonial Belanda dengan syair dan syiarnya. Saat berada di Batang, dia yang dikenal dengan ajaran Rifaiyah-nya tetap berdakwah lewat budaya, termasuk dalam seni membatik.

Sesuai ajaran Islam, ciri khas batik rifaiyah adalah nggak menampilkan makhluk hidup secara utuh. Misal, membatik burung, mereka hanya menggambar kepalanya saja, sedangkan tubuh dan kakinya diganti tumbuhan, bisa bunga, ranting, atau daun.

https://infobatik.id/wp-content/uploads/2017/10/Batik-Rifaiyah-Batang-1.jpg

Batif Rifaiyah. (Infobatik)

Kesulitan Meregenerasi

Batik rifaiyah terpusat di Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang. Meski hingga kini batik khas pesisiran yang penuh warna itu masih diproduksi, nggak banyak lagi generai muda yang tergerak untuk menekuninya. Dari sekitar 150-an pembatik, kini tersisa separuhnya, yang didominasi lansia.

Baca Juga:
Dari Kerja Keras hingga Keseimbangan, Batik Parang Cerminkan Filosofi Hidup yang Mendalam
Batik Motif Parang, Terinspirasi dari Ombak, Disandang Para Bangsawan Zaman Kesultanan Mataram

Hal ini terjadi lantaran membatik hanyalah pekerjaan sambilan bagi warga Batang. Sebagai daerah agraris, masyarakat di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Pekalongan itu lebih memilih bertani. Warga juga masih berpikir bahwa membatik bukanlah pekerjaan bergengsi.

Selain itu, pola motif batik rifaiyah yang cukup sulit dan kompleks, dengan pembuatan yang menguras waktu, juga membuat generasi muda enggan menekuni pekerjaan membatik. Ini masih ditambah dengan beberapa ritual seperti salat Duha, membaca mantra, dan mendengarkan syair-syair gubahan Kyai Rifa’i.

https://img.okeinfo.net/content/2018/05/04/194/1894503/batik-rifaiyah-wastra-nusantara-dengan-akulturasi-corak-eropa-china-dan-spirit-islam-ChcYhb9iud.jpg

Motif cantik Batik Rifaiyah (Okezone)

Nah, jika memang peduli dengan keberadaan batik rifaiyah, nggak ada salahnya bagimu untuk mempelajari batik "kontemporer" ini.

Membatik nggak cuma tentang menggambar di atas selembar kain, lo! Yap, karena selembar batik tulis juga mengandung ketulusan pembatiknya, yang menyematkan doa, harapan, dan cinta dalam karyanya. Ha-ha! (MG26/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Asal Nama Kecamatan Wedi di Klaten, Terkait dengan Pasir atau Rasa Takut?

18 Nov 2024

MOGO, Tempat Aman Berbagi Cerita bagi Para Korban PHK

18 Nov 2024

Kisah Sebuah Desa Di Jepang yang Merayakan Kelahiran Bayi untuk Kali Pertama dalam 52 Tahun

18 Nov 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Memilih Perjanjian Pranikah?

18 Nov 2024

Latar Jembar, Upaya Seniman Demak Kenalkan Kembali Dolanan Anak

18 Nov 2024

Bangga, 30 Budaya Jawa Tengah Raih Status Warisan Budaya Takbenda Indonesia

18 Nov 2024

Polda Jateng Grebek Tambang Ilegal di Klaten, Modusnya Konsumen Datang ke Lokasi

19 Nov 2024

Dua Sisi Fenomena Ulat Pohon Jati di Gunungkidul, Ditakuti Sekaligus Dinanti

19 Nov 2024

Menguak Sejarah Penggunaan Karpet Merah untuk Acara Penyambutan Resmi

19 Nov 2024

Dua Desa Indonesia Dinobatkan Jadi Desa Wisata Terbaik di Dunia 2024

19 Nov 2024

Sapa Masyarakat Jepara, Lestari Moerdijat Bahas Demokrasi dan Ratu Kalinyamat

19 Nov 2024

Pneumonia Masih Menjadi 'Pembunuh Senyap' bagi Anak-Anak

19 Nov 2024

Baru Kali Ini, Indonesia akan Gelar Pilkada Langsung Serentak

19 Nov 2024

Ugly Fruits dan Potensi Tersembunyi di Balik Buah Berpenampilan 'Jelek'

19 Nov 2024

Begini Dampak PPN 12 Persen yang Bakal Berlaku 2025

19 Nov 2024

Lestari Moerdijat: Aspirasi Masyarakat adalah Bahan Bakar untuk Kebijakan yang Inklusif

19 Nov 2024

Mencicipi Rasa Legendaris yang Disajikan di Warung Mi Lethek Mbah Jumal

20 Nov 2024

Nggak Ada Perayaan Tahun Baru di Shibuya, Tokyo, Jepang

20 Nov 2024

Petani Milenial, Berhasilkah Bikin Anak Muda Berkarier Jadi Petani?

20 Nov 2024

Mau Pertama atau Berkali-kali, Pengalaman Nonton Timnas Indonesia di GBK Membekas Abadi

20 Nov 2024