BerandaTradisinesia
Jumat, 22 Sep 2022 17:05

Alat-Alat Pertanian Orang Jawa yang Mulai Tergantikan

Bertani sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak dulu, terutama menanam padi. (Instagram/Bambang Sudomo)

Sebelum ada traktor atau rotavator, kira-kira petani zaman dulu menggunakan alat bercocok tanam seperti apa ya?

Inibaru.id – Bercocok tanam atau bertani sudah lama dilakukan masyarakat Nusantara. Nggak percaya? Kegiatan bertani, khususnya menanam padi sampai bisa kamu temui pada relief-relief candi yang ada di Indonesia. Gambaran pertanian pada relief-relief tersebut bahkan cukup lengkap karena meliputi cara menghalau hama sampai mengolah hasil tani, lo.

Kegiatan bercocok tanam yang dilakukan orang Jawa zaman dulu tentu saja masih dilakukan dengan cara manual memakai alat-alat yang sederhana. Meski sederhana, alat-alat dari bahan logam, besi, dan kayu tersebut bisa menjadi faktor penentu yang menentukan keberhasilan petani Jawa dalam bercocok tanam.

Penasaran nggak kira-kira alat seperti apa yang digunakan petani Jawa zaman dahulu untuk bertani padi? Yuk Simak!

Pacul atau cangkul

Cangkul merupakan alat pertanian yang terbuat dari lempeng besi yang diberi tangkai panjang sebagai pegangannya. Dulu, cangkul digunakan para petani untuk membelah, memecah dan juga menggemburkan tanah.

Biasanya, sebelum ditanami padi, tanah terlebih dahulu dicangkul oleh para petani. Tujuannya agar menjadi lebih gembur dan hasil tanamannya akan lebih baik. Kini, peran cangkul untuk mengolah tanah sudah tergantikan dengan traktor atau rotavator.

Garu Tanah

Bentuk garu tanah ini mirip sisir atau garpu. Biasanya terbuat dari kayu dan memiliki gagang yang cukup panjang.

Alat ini digunakan setelah tanah digemburkan menggunakan cangkul. Dulu, penggunaan garu masih dibantu dengan tenaga kerbau, lembu, atau kuda. Fungsi garu ini untuk meratakan tanah dan membuat tata kelola air menjadi lebih baik.

Arit atau sabit

Arit adalah alat pertanian sejenis pisau dan memiliki gagang yang terbuat dari kayu. Kalau dilihat dari bentuknya, arit memiliki bentuk yang melengkung seperti bulan sabit. Dulu alat ini digunakan untuk memotong tumbuhan liar atau memotong tumbuhan padi yang sudah dipanen.

Ani-ani

Seorang petani memanen padinya menggunakan ani-ani (Facebook/Khas Enrekan)

Ani-ani adalah sebuah sejenis pisau yang berukuran kecil. Alat ini digunakan untuk memotong tangkai padi satu per satu.

Meski membuat proses panen lebihmelelahkan dan memakan banyak waktu, beberapa petani di Jawa masih yang menggunakan alat ini karena mereka percaya bahwa padi merupakan perwujudan dari Nyi Pohaci Sanghyang Asri, Sang Dewi Padi. Demi menghormatinya, mereka pun memotong padi dengan lembut dengan memakai alat ini, bukannya dibabat dengan cara yang kasar dengan sabit.

Petani sedang memisahkan gabah padi dari malainya menggunakan gabotan. (Mediacenter Temanggung)

Gebotan

Gebotan merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan gabah padi dari malainya. Alat ini biasanya dibuat dari kayu dan bambu. Cara penggunaannya cukup mudah, yaitu padi yang sudah dipanen dipukulkan ke gabotan secara manual.

Lumpang dan lesung

Lumpang dan lesung adalah alat pertanian yang digunakan untuk memisahkan kulit gabah dari beras. Gabah yang sudah dijemur biasanya dimasukkan ke dalam lumpang dan ditumbuk menggunakan lesung.

Kalau di daerah kamu, alat-alat pertanian ini masih dipakai nggak, Millens? (Ine, Tsi/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024