BerandaTradisinesia
Rabu, 28 Okt 2025 09:01

Alasan Orang Indonesia Suka Makan Dengan Tangan

Kebiasan makan dengan tangan dilakukan orang Indonesia, Asia Tenggara, Arab, dan sebagian warga Afrika. (Honestdoc)

Belakangan ini di media sosial X, sejumlah warga Amerika dan Asia Timur mencibir kebiasaan orang Asia Tenggara yang makan dengan tangan. Padahal, kebiasaan ini muncul karena faktor budaya, lo.

Inibaru.id - Rekan saya asli Seosan, Korea Selatan, Eunmi, mengirim tautan cuitan dari akun X penyanyi terkenal Korea Selatan, Jae Park, yang menunjukkan sang penyanyi memegang nasi dengan tangannya. Usut punya usut, Jae ternyata sedang "membela" warga Asia Tenggara yang mendapatkan cibiran dari salah seorang warganet dengan nama khas Korea hanya karena kita terbiasa makan dengan tangan, bukannya dengan sumpit, sendok, atau garpu.

Mengingat Eunmi pernah tinggal selama beberapa tahun di Yogyakarta, dan bahkan bisa Bahasa Indonesia meski nggak fasih, bukan hal aneh baginya melihat orang Indonesia makan dengan tangan. Dia sudah berkali-kali mencobanya sendiri dan merasa nggak masalah dengan hal tersebut.

"Jae kayaknya sudah cukup akrab juga kan dengan budaya Indonesia. Sepertinya dia nggak terima juga hal itu jadi cibiran orang yang nggak ngerti tapi sok menghakimi. Dulu aku pas awal di Jogja juga sedikit canggung karena nggak terbiasa saja. Pas mencoba sendiri, ternyata ya nggak apa-apa dan biasa saja, asalkan sudah cuci tangan dan kuku bersih. Toh sebenarnya pas makan keripik, pizza, roti, kita juga menggunakan tangan, kan?" tulisnya di pesan Instagram sembari mengaku kangen berat dengan mi ayam khas Indonesia tersebut, Senin (27/10/2025).

Jika banyak orang yang sudah mencobanya sendiri merasa nggak aneh dengan kebiasaan makan orang Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, kepikiran nggak, kok bisa sih kita terbiasa makan dengan tangan? Nah, soal ini, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono punya penjelasannya, Gez.

Sebenarnya, selain warga Asia Tenggara, orang Arab dan sebagian orang Benua Afrika juga terbiasa makan dengan tangan. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kultur kolektif masyarakat dari wilayah-wilayah tersebut.

"Orang Asia kalau mengambil makanan tetap pakai alat seperti centong untuk menciduk nasi atau sendok untuk mengambil lauk. Tapi, pas makan bareng contohlah, nasi untuk beberapa orang ditempatkan di satu wadah yang sama, lauknya juga ditempatkan di wadah yang bisa diambil untuk makan bareng," ucap Drajat sebagaimana dinukil dari Kompas, Minggu (26/10).

Bagi warga Indonesia, makan dengan tangan terkait dengan budaya kolektif warganya. (Getty Images/Emanuel Siracusa)

Sambil ngobrol atau duduk bersila, bersantap dengan memakai peralatan makan malah bikin kesan kurang akrab gitu. Makanya, kita jadi terbiasa menggunakan tangan atau dalam Bahasa Jawa disebut sebagai "muluk".

Lebih dari itu, dalam banyak kasus, makan bareng dengan hanya menggunakan tangan malah terkesan lebih sopan dan dianggap lebih menghargai makanan yang sudah susah payah diolah untuk disajikan.

"Kesannya mirip seperti kalau berjabat tangan atau salaman, kan kurang elok kalau kita masih memakai sarung tangan. Nah, makan dengan tangan menunjukkan rasa hormat yang mirip, sekaligus menunjukkan nggak ada perbedaan dalam masyarakat. Makanya, pas memotong ayam ingkung di acara makan bareng-bareng warga, juga menggunakan tangan," terang Drajat.

Balik lagi ke teman saya Eunmi yang sudah sekitar satu dekade balik ke Korea. Dia mengaku kalau di rumah, tetap makan dengan sumpit dan sendok sebagaimana kultur yang biasa dilakukan di sana sejak kecil. Tapi, pas menemukan tempat makan yang menjual kuliner Indonesia, dia nggak ragu menggunakan tangannya pas mengonsumsi sejumlah makanan.

"Kalau makan makanan padang ya cocoknya pakai tangan lah," tulisnya dengan tambahan emotikon tertawa.

Yap, realitanya, makan dengan tangan sudah jadi budaya masyarakat Indonesia. Kalau ada orang luar yang mencibir kebiasaan ini, mereka memang nggak mengerti saja. Yang penting, sebelum makan kita sudah cuci tangan dulu ya, Gez. Setuju? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: