Inibaru.id - Perusahaan plat merah itu berhasil menyelesaikan pembangunan mega proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut yang menyambungkan Asia Tenggara-AS (SEA-US).
"Secara teknis pembangunan sudah selesai. Pada 4 Agustus lalu saya lakukan pemeriksaan kesiapan teknis sebelum dilakukan grand launching oleh Dirut (Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga) pada akhir Agustus ini," ungkap Direktur Wholesale & International Service Telkom Abdus Somad Arief, dilansir dari IndoTelko, Minggu (7/8/2017).
Abdus Somad mengatakan, pemeriksaan kesiapan teknisi dilakukan di cable landing station Kauditan, Sulawesi Utara.
"Mulai kemarin sudah tembus dari Batam ke Los Angeles (AS) dan saat ini trial dibebani trafik kecil dulu selanjutnya akan ditambah gradual," ungkapnya.
Ia menambahkan, selesainya pembangunan infrastruktur ini menjadi pencapaian salah satu roadmap dari TelkomGroup sebagai Global Digital Hub untuk menuju King of Digital di Regional.
Baca juga:
Produk Unggulan Anak Bangsa Dipamerkan di Peringatan Harteknas di Makassar
Mahasiswa UNY Temukan Alat Detektor Formalin Lewat Ponsel
"Ini juga persembahan dari Telkom untuk HUT RI ke-72," pungkasnya.
Proyek disahkan di Hotel Kempinski, Jakarta, 28 Agustus 2014, ini menempatkan Telkom sebagai pemimpin konsorsium melalui PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), kemudian pembangunannya dilaksanakan NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai US$ 250 juta.
Selain Telin, konsorsium SEA-US terdiri dari Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota grup Globe Telecom), dan Telkom USA.
Sistem kabel laut SEA-US menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philippines; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles serta California di AS.
Dengan panjang kabel mencapai 15 ribu kilometer, proyek ini dibangun dengan menghindari area rawan bencana di Asia Timur, serta mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan kehandalan layanan yang lebih stabil.
Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk).
Baca juga:
Festival Kreasi Teknologi Terbesar Indonesia di Festival Habibie 2017
Mahasiswa UI Ciptakan ‘Cardium’, Alat Ukur Real Time Risiko Diabetes dan Jantung
Pada Desember tahun lalu, Telkom menyelesaikan dan mengoperasikan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Southeast Asia Middle East West Europe 5 (SEA-ME-WE 5) yang membentang dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa dengan panjang kabel sekitar 20.000 km.
Sistem tersebut menghubungkan 15 negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, UAE, Oman, Qatar, Djibouti, Saudi, Mesir, Turki, Italia, dan Perancis.
Sistem kabel bawah laut ini memiliki kapasitas sebesar 24 tera bit perdetik menggunakan teknologi 100G.
Abdus Somad mengibaratkan kabel SEA-ME-WE 5 dan SEA-US seperti sayap burung Garuda. SEA-ME-WE 5 diibaratkan sayap sebelah kanan, sementara SEA-US sayap Garuda sebelah kiri.
"Keduanya menjadikan Garuda (Indonesia) akan membentangkan sayapnya dari Eropa hingga Amerika Serikat," pungkasnya. (OS/IB)