BerandaTechno
Jumat, 26 Jul 2018 12:19

Ini Alasan Warganet Banjiri Twitter

Pengguna media sosial. (Istock.com)

Belakangan ini, tagar "Selamat Datang di Twitter" menyeruak ke permukaan. Disinyalir, banyak pengguna media sosial lain yang beralih menggunakan Twitter. Berikut beberapa alasan yang menyebabkan warganet membanjiri Twitter.

Inibaru.id – Belakangan ini, tagar "Selamat Datang di Twitter" menjadi trending topic. Hal itu nggak lain karena Twitter mulai diramaikan dengan pengguna-pengguna baru. Mayoritas dari pendatang baru itu diduga berasal dari pengguna Instagram.

Sebagai salah satu media sosial, Twitter memang berbeda dengan para pesaingnya seperti Facebook dan Instagram. Media sosial yang berbasis teks ini memiliki batasan karakter tulisan yang terbilang singkat. Para pengguna akhirnya harus menyarikan apa yang dipikirkannya dengan kalimat-kalimat singkat atau menulisnya dalam beberapa cuitan.

Sifat simpel ini yang membuat Twitter masih diminati masyarakat. Hal itu pula yang disinyalir menyebabkan para pengguna media sosial lain pindah ke Twitter. Nah, berikut ada alasan-alasan yang membuat para warganet beralih ke Twitter, Millens. Check this out!

1. Mabuk Lihat Pasangan Kasmaran

Banyak warganet yang pamer kemesraan. (Plukme.com)

Di media sosial yang berbasis foto seperti Instagram, foto yang menunjukkan kemesraan pasangan banyak bersliweran. Mereka yang punya pasangan biasanya memajang foto mereka di akun miliknya. Bagi mereka, hal itu mungkin bertujuan untuk mengungkapkan rasa cinta mereka terhadap pasangan. Namun, bagi pengguna yang jomblo, hal itu bisa saja sangat menjenuhkan.

Ya nggak jenuh bagaimana kalau followers-nya nggak punya pasangan. Alhasil, para jomblo itu berbondong-bondong pindah ke Twitter karena nggak banyak pengguna yang mengumbar foto pasangan. Duh duh!

2. Hemat Kuota

https://www.smilesavvy.com/wp-content/uploads/2018/01/instagramtools.jpg

Instagram. (Smilesavvy.com)

Instagram adalah media sosial yang berbasis foto dan video. Nggak heran kalau kuota yang dibutuhkan untuk membuka dan mengeksplor Instagram banyak. Apalagi foto dan video di Instagram banyak yang menarik sehingga secara nggak sadar kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berselancar di Instagram. Kalau sudah begitu, kuotamu pasti sangat boros.

Ini berbeda dengan Twitter yang berbasis teks. Kendati berselancar di Twitter berjam-jam, kuotamu masih irit karena membaca teks nggak membutuhkan kuota yang banyak seperti membuka foto atau video.

3. Mengungkapkan Keluh Kesah

https://www.virtualsocialmedia.com/wp-content/uploads/2010/07/social.media8_.jpg

Mengungkapkan keluh kesah di Twitter. (Virtualsocialmedia.com)

Berdasarkan data yang dirilis We Are Social dan Hootsuite pada 2018, Instagram menempati urutan keempat media sosial yang paling banyak digunakan orang Indonesia. Posisi tersebut berada di bawah Youtube, Facebook, dan Whatsapp yang secara berturut-turut menempati posisi pertama, kedua, dan ketiga.

Sementara itu, Twitter berada jauh di bawah yakni pada peringkat ketujuh. Ini berarti pengguna Twitter nggak sebanyak Instagram. Itu tandanya Twitter adalah tempat yang tepat untuk mengeluarkan segala unek-unek tentang sesuatu. Di Twitter, kamu juga bisa membuat thread atau pesan berantai untuk menjelaskan pemikiranmu atau menceritakan sesuatu. Kamu bisa mengungkapkan keluh kesahmu tanpa takut ketahuan orang yang kamu maksud. Ya selama orang itu nggak follow kamu sih. He-he.

Eits, kendati begitu, kamu juga harus berhati-hati ya kalau berkomentar atau membuat status di media sosial. Salah-salah, kamu malah bisa dipenjara, Millens.

4. Menghindari Dosa

Daripada bikin dosa karena komentar jahat di Instagram orang, lebih baik tutup mulut saja dan pindah ke Twitter. (Plukme.com)

Nggak jarang, unggahan teman bikin kamu gatal pengin berkomentar jahat. Pengin unfollow tapi sungkan, sedangkan kalau tetap di-follow unggahannya selalu bikin panas hati. Nah, daripada menggerutu nggak jelas dan hanya nambah dosa, sebaiknya hijrah ke Twitter. Ya, walaupun di Twitter kamu tetap bisa menemukan orang-orang sejenis itu, setidaknya wajah mereka nggak nongol terus di berandamu.

Hayo, apa nih alasan sobat Millens yang "ngungsi" ke Twitter? (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: