BerandaPasar
Senin, 29 Okt 2017 14:32

Tenun Badui Dilirik Konsumen

Pengrajin tenun Badui. (Antara News)

Di Badui, ratusan perempuan menenun. Hasilnya sangat membantu perekonomian keluarga.

Inibaru.id – Keunikan kain tenun khas badui dari pedalaman Lebak, Banten, mulai dilirik pasar.  Pasalnya, kain tenunan tersebut memiliki ciri khas yang berbeda dengan tenun-tenun lainnya di Tanah Air.

“Kami selama sepekan ini kewalahan melayani pesanan konsumen dari luar daerah," kata Neng (40), seorang pengrajin tenun Badui yang  merupakan warga Kadu Ketug, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, seperti lansir Antara News (28/10/2017).

Selama ini, banyak konsumen dari berbagai daerah datang ke lokasi penenunan untuk memesan 10 sampai 20 unit tenun Badui.

Baca juga: Bisnis Kain “Prada” Sablon dari Klungkung Semakin Berkibar

Selain itu juga banyak wisatawan yang membeli tenun Badui sekadar sebagai kenang-kenangan. Umumnya,  tenun badui dianggap benda tradisional bernilai  seni tinggi.

Perlu dikatahui, pemakaian material dari kain tenun Badui oleh para perancang busana dianggap signifikan bagi kepopuleran kain tenun tersebut. Dalam gerapan fashion nasional maupun internasional, secara tidak langsung para perancang menjadi agen yang ikut mengenalkan tenunan tersebut.

Di Lebak,  tenunan itu umumnya dikerjakan kaum perempuan dengan peralatan manual.

Menurut Neng, biasanya untuk mengerjakan kain dengan ukuran 3 x 2 meter persegi itu bisa dikerjakan selama sepekan. Pengerjaannya dilakukan dengan duduk di balai-balai rumah yang terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia.

"Pendapatan ekonomi keluarga sangat terbantu oleh kerajinan kain Badui ini," katanya.

Salah seorang perajin warga Badui Luar, Amir (40) mengaku, selama ini permintaan kain dan batik Badui meningkat sehingga wisatawan domestik dari luar daerah setiap hari datang ke perkampungan Badui.

Adapun, kata dia, harga kain tenun dan pakaian batik Badui itu bergantung atas kualitasnya, mulai Rp 70.000 hingga Rp 350.000 per busana.

Kepala Seksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Sutisna, optimistis tenun Badui bisa mendunia setelah peragaan busana di London Fashion Week di Sommerset House, London, Inggris.

Baca juga: Indonesia Incar Perusahaan Kelas Menengah Italia

Tenun Badui memiliki aneka warna dan motif, di antaranya poleng hideung, poleng paul, mursadam, pepetikan, kacang herang, maghrib, capit hurang, susuatan, suat songket, smata (girid manggu, kembang gedang, kembang saka).

Selain itu juga motif adu mancung, serta motif aros yang terdiri dari aros awi gede, kembang saka, kembang cikur, dan aros anggeus.

Motif tenun Badui itu juga memiliki makna tersendiri disesuaikan dengan budaya mereka. Karena keunikannya itu, desainer muda Amanda I Lestari menyertakan tenun Badui pada ajang peragaan busana tingkat dunia, London Fashion Week di London, Inggris. Saat ini perajin tenun Badui di kawasan masyarakat tradisional itu berkembang hingga ratusan perajin.  (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: