BerandaPasar Kreatif
Kamis, 19 Okt 2022 10:00

Tips Mudah 'Membaca' Lukisan ala Pelukis Semarang Kokoh Nugroho

Terbiasa mendatangi pameran lukisan bisa mengasah kemampuan dan kepekaaan kita memahami lukisan. (Kumparan/Nabila Putri)

Memasuki galeri seni dan merasa kebingungan menerjemahkan sebuah lukisan adalah hal biasa. Jangan buru-buru menyimpulkan kamu nggak punya jiwa seni ya. Empat tips mudah 'membaca' lukisan ala pelukis Semarang Kokoh Nugroho ini mungkin bisa membantumu.

Inibaru.id - Lukisan dari sisi pembuatnya merupakan bentuk ekspresi diri, curahan hati, kegelisahan jiwa, dan media katarsis. Pelukis memadukan kemampuan berpikir, merasa, dan menyapukan kuas untuk menciptakan sebuah lukisan yang sarat makna.

Dalam sebuah ruang pamer, hasil lukisan tadi berjajar, menanti pengunjung yang sekadar melihat atau malah membelinya dengan harga mahal. Si pengunjung menjadi terinspirasi dan tercerahkan dengan lukisan yang dia lihat, sementara kolektor membawa pulang lukisan favoritnya.

Itulah sebenarnya bayangan ideal perjalanan lukisan dari pembuat ke penikmatnya yang ada dalam benak saya. Namun kenyataannya, setiap lukisan nggak selalu mempunyai takdir yang “mulus” itu. Ia mungkin saja hanya berdiam diri di dinding ruang pamer, melihat pengunjung berlalu lalang, sesekali pegunjung itu menatapnya sebentar, lantas pergi.

Ya, nggak semua pengunjung pameran selalu bisa memahami lukisan-lukisan. Saya merupakan salah seorang itu. Bisa saja karena kepekaan saya untuk mengapresiasi seni, khususnya seni lukis, belum begitu terasah.

Dalam kesempatan perjumpaan saya dengan seorang pelukis asal Semarang Kokoh Nugroho, saya menanyakan perihal ini. Menurutnya, kepekaan menangkap makna lukisan bisa kian tajam jika selalu dilatih.

Kepada saya, laki-laki yang baru saja selesai menggelar pameran tunggal di Galeri Nasional itu memberikan beberapa masukan agar suatu saat saya bisa menikmati lukisan dengan baik. Ini dia tips darinya.

Mendatangi pameran nggak cukup sekali

Kepekaan pada hal apa saja harus diasah berkali-kali, nggak terkecuali dalam hal memahami lukisan. Oleh karena itu, Kokoh menyarankan jika ada agenda pameran, jangan ragu untuk menghadiri.

“Kalau ada pemeran, datangi! Ada lagi, datangi! Secara perlahan, kepekaan itu hadir pada jiwa dan pikiran kita. Tapi nggak cukup sekali,” terangnya.

Melihat lukisan dengan hati dan pikiran tenang

Salah satu lukisan Kokoh Nogroho bertema perang. Saat melihat lukisan seperti itu, perasaan apa yang muncul dalam benakmu? (Lasak/Siti Sarah)

Menikmati lukisan nggak bisa dalam kondisi yang terburu-buru. Kita butuh mengalokasikan sejumlah waktu karena hati dan pikiran saat menghadap lukisan harus tenang. Hilangkan pikiran bahwa kita harus bisa menerjemahkan isi dari lukisan.

Lukisan butuh “didengar” dengan mata, bukannya dihakimi bagus atau buruk. Inilah yang kadang orang awam nggak tahu. Dengan pikiran yang bersih tanpa penghakiman apa pun, kita akan melihat lukisan apa adanya.

Perhatikan perasaan setelah melihat lukisan

Kokoh Nugroho membuat beberapa lukisan tentang perang. Lukisan tersebut bermuatan kesedihan, kenestapaan, dan derita penindasan kaum kuat kepada kaum lemah. Nah, melihat lukisan semacam itu, akankah perasaan kita turut meratapi penderitaan yang disebabkan oleh perang?

Kita harus perhatikan perasaan diri sendiri setelah mengamati sebuah lukisan, Millens. Apakah kita merasa bahagia? Apakah membuat kita mengingat pengalaman emosional pribadi? Nikmati perasaan-perasaan tersebut, karena inilah bagian terpenting dalam menikmati lukisan!

Mengobrol dengan Pelukis

Kokoh Noegroho sedang memberikan penjelasan kepada pengunjung. Mengobrol dengan pembuat lukisan membuat kita bisa menanyakan langsung hal-hal yang belum dimengerti. (Sigijateng/Titis)

Nggak lengkap rasanya datang ke pameran tanpa bertemu dan bercakap dengan pelukisnya. Jika kesempatan itu ada, tanyakan apa saja, seperti apa makna lukisannya, bagaimana proses kreativitasnya, atau apa material dari lukisannya. Tanyakan juga tentang latar belakang pelukis dan perjalanan karier melukisnya. Dengan bercakap-cakap, kamu bisa menyamakan frekuensi untuk mengintepretasikan lukisan.

“Mengobrollah dengan pelukis. Jika nggak ada, ya dengan pemandu. Jangan lupa minta buku katalog. Minimal, jangan sampai nggak baca caption,” saran Kokoh.

Hanya empat poin, tapi bagi saya, tips mudah membaca lukisan dari Kokoh Nugroho itu sungguh membantu. Bagaimana dengan kamu, Millens? (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: