BerandaPasar Kreatif
Jumat, 12 Apr 2018 08:07

Mereka Menyulap Perca Jadi Keset dan Cempal

Seorang pengrajin sedang menyusun kain perca. (kompas.com)

Kain perca bisa disulap menjadi keset yang unik. Kreasi ini diinisiasi oleh para perempuan di Demak, Jawa Tengah yang ingin meningkatkan taraf kehidupan mereka.

Inibaru.id – Punya kain perca banyak? Jangan dibuang, ya, Millens. Kamu bisa memanfaatkan kain itu  dengan mengadaptasi ide yang dieksekusi oleh ibu-ibu di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, lo. Mereka bisa membuat keset bernilai jual dari kain sisa.

Kesibukan para perempuan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama Srikandi ini nggak serta-merta muncul. Ide tersebut muncul dari keprihatinan Siti Sumiyati saat melihat kehidupan para tetangganya yang berada di bawah garis kemiskinan. Berniat memperbaiki taraf hidup, mereka pun bergabung untuk mendirikan sebuah industri rumahan, ditulis oleh kompas.com (2/4/2018).

Di sisi lain, mereka sadar bahwa ada sejumlah pabrik yang banyak menyisakan limbah kain di sekitar mereka. Demi memanfaatkannya sekaligus mengembangkan kreativitas, akhirnya usaha pengolahan kain perca pun dipilih.

Modalnya? Hanya dengan membeli kain limbah seharga Rp 600 per kilogram, mereka bisa menyulap kain sisa itu menjadi barang bermanfaat. Hebat! Ditambah dengan alat pembuat keset seharga Rp500.000 berjumlah lima buah, mereka pun memulai usaha tersebut.

Kendati pembelian alat masih dilakukan dengan cara berutang, para perempuan Desa Dukun, Karangtengah ini nggak patah semangat. Sembari mencicil pelunasan, ibu-ibu ini terus membuat barang-barang bernilai jual.

“Kami membutuhkan support berupa bimbingan dan modal, serta peluang pemasaran dengan harapan bisa mengembangkan produksi masyarakat seperti kami ini,” tutur Siti, yang kini menjadi ketua kelompok usaha tersebut.

Kreasi Keset dan Cempal

Alat pembuat keset yang dipakai masih menggunakan metode manual. Alat tersebut merupakan besi-besi silinder yang berdiri dan disusun sejajar. Untuk membuat keset, kain perca disusun helai demi helai. Kain tersebut diselipkan di sela-sela besi hingga membentuk jalinan tertentu.

Setiap pengrajin umumnya mampu membuat 12 keset per hari. Tetapi, dengan kesibukan yang beraneka ragam, jumlah rata-rata keset yang bisa dihasilkan hanya 5-8 buah.

Selain keset, para pengrajin ini juga membuat cempal, lo. Cempal merupakan sebutan untuk kain yang dipakai untuk mengangkat perabot-perabot panas di dapur.

Setelah selesai dibuat, barang-barang kreasi tersebut disetorkan pada ketua kelompok untuk dipasarkan. Yap, penjualan dilakukan secara kolektif, Millens. Sebelumnya, proses penjualan masih terbatas dilakukan di wilayah Demak. Namun, para pengrajin tersebut kini sudah mulai merambah media sosial.

Oya, harga yang ditetapkan murah banget. Kamu cuma perlu membayar Rp12.000 untuk membeli keset dan Rp 5.000 untuk membawa pulang sepasang cempal.

Duh, jadi pengin membelinya, nih. Dengan barang kreasi yang menarik ini, keperluan rumah jadi terpenuhi, deh. Yeay! (IB08/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: