BerandaPasar Kreatif
Rabu, 23 Jul 2019 13:35

Proses Panjang Membuat Satu Set Gamelan, Makan Waktu Berbulan-bulan!

Proses Panjang Membuat Satu Set Gamelan, Makan Waktu Berbulan-bulan!

Gamelan menjadi bisnis yang cukup menggiurkan dengan keuntungan gila-gilaan. Namun, ini juga seiring dengan kerumitan dalam pembuatannya.

Inibaru.id – Tak mudah mencipta gamelan. Siapapun tahu itu. Prosesnya pun cukup panjang. Maka, nggak mengherankan kalau harganya pun bisa sangat tinggi. Konon, satu set gamelan bisa dibanderol hingga Rp 600 juta, dengan proses pengerjaan hingga empat bulan lamanya.

Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan satu dari sedikit sentra pembuatan gamelan di Indonesia. Untuk membuat gamelan, para pengrajin gamelan di sana bisa dibilang masih menggunakan teknik tradisional.

Yap, perangkat alat musik tersebut memang memerlukan tingkat kesulitan dan ketelitian yang cukup tinggi. Untuk proses pembentukan lempengan nada, misalnya, mereka hanya berbekal palu dan melibatkan sekitar 7-9 pekerja.

Berbahan timah dan tembaga, bahan itu dileburkan di cawan dari tanah liat, lalu dicetak setelah mendapatkan campuran yang pas. Hasil peleburan itu dinamakan laker.Setelah dingin, laker dikeluarkan dari cetakan dan ditempa hingga menghasilkan bentuk yang diinginkan yang bisa memakan waktu dua jam atau lebih.

Proses selanjutnya adalah pengaturan nada gamelan sesuai dengan standar bunyi yang sudah ada. Perlu kamu tahu, setiap perangkat gamelan diset dengan tingkat akurasi nada yang luar biasa.

Karena keunikan nada yang dimilikinya, penggarapan gamelan harus menggunakan teknik khusus. Hal itu berlaku pada sebanyak kurang lebih 25 set perangkat gamelan (kecuali kendang) yang diperlakukan demikian.

Setelah memperoleh nada yang diinginkan, gamelan dipoles agar penampilannya menarik. Jika semua proses berjalan lancar, dalam satu hari setiap kelompok pengrajin dapat menghasilkan dua buah gamelan. Satu set gamelan bisa dibuat dalam waktu 3-4 bulan.

Selain dijual dalam satuan set, para pengrajin juga menerima pemesanan gamelan dalam bentuk satuan. Untuk gong jawa misalnya, harga satuannya berkisar antara Rp 2 juta-Rp 8 juta per buah. Sementara, sebuah kempul harganya sekitar Rp 3 juta-Rp 3,8 juta.

Adapun satu set gamelan yang lengkap bisa dihargai hingga sekitar 300 juta. Bahkan bila menggunakan bahan kualitas terbaik bisa mencapai Rp 600 juta.

Selain di Jawa, gamelan dari Desa Wirun juga dipasarkan hingga Kalimantan, Bali bahkan ke luar negeri. Gamelan Wirun sudah di ekspor ke Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Jepang, dan terutama Malaysia.

Wah, keren ya! Kalau pengin melihat proses pembuatannya, silakan datang langsung ke Desa Wirun ya, Millens! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025