BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 4 Sep 2020 16:13

Ngobrol tentang Penjualan via Virtual Sales Mission: Promosi Bisnis di Tengah New Normal!

Direktur Pemasaran Nusantara, ASEAN & Oceania, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu. (Inibaru.id/Ist)

Di tengah peralihan antara pandemi menuju kenormalan baru, para seller dituntut lebih kreatif, selain tetap mematuhi protokol kesehatan. Gimana jalannya obrolan yang digelar via Virtual Sales Mission itu?

Inibaru.id - Untuk kali pertama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Kemenpariekraf) mengadakan Virtual Sales Mission. Digelar virtual di Jakarta belum lama ini, kegiatan bertajuk “Misi Penjualan Daring Pariwisata Nusantara diikuti 45 peserta.

Para peserta tersebut merupakan para seller dari bisnis agen perjalanan, museum, kebun binatang, penyedia jasa transportasi, hotel dan resort.

Sebagai informasi, Virtual Sales Mission menjadi ajang mempromosikan destinasi wisata ke pasar potensial B2B domestik dan kesepakatan penjualan B2B dalam satu ekosistem promosi digital secara virtual. Selain itu, acara ini juga memfasilitasi interaksi bisnis B2B (misi penjualan).

Sejumlah buyer terlibat dalam kegiatan ini, di antaranya Traveloka, Klook, dan Travelsquare.

Pada kesempatan tersebut Vinsensius Jemadu selaku Direktur Pemasaran Nusantara, ASEAN & Oceania, Kemenparekraf RI membuka acara sekaligus memberikan semangat kepada para pelaku usaha. Dia juga mengingatkan para pelaku usaha untuk mengimplementasikan CHS (Cleanliness, Health & Safety) di era new normal.

Dalam acara yang dipandu Desy Mutiasari, Staf Tenaga Ahli Kemenparekraf Tendi Nuralam yang juga Pendiri Kelana Anantara Nusa dan Indonesia Culture Heritage Tourism (IdHC) diberi kesempatan untuk memberikan update mengenai kondisi pariwisata di era pandemi.

Menginjak acara inti, seluruh seller dibagi dalam tiga business room yaitu Traveloka business room, Klook business room, dan Travelsquare business room. Di sini, para seller mendengarkan pemaparan dari perwakilan dari para buyer.

Masing-masing perwakilan dari buyer diwakili Kepala Bidang Strategis Kemitraan dan Perjalanan Internasional Traveloka Nafisah Wulandari, perwakilan Klook Bidang Pengembangan Bisnis untuk Pasar Indonesia-Singapura-Malaysia Henry Hooper, dan CEO dan cum pendiri Travelsquare Patric Olenczak.

Lalu apa yang disampaikan oleh masing-masing perwakilan dari buyer tersebut? Yap, Nafisah Wulandari menjelaskan strategi pengembangan bisnis secara online untuk menghadapi masa new normal bersama Traveloka Experience, salah satu online travel agent yang memiliki platform terbesar di Asia Tenggara.

“Khususnya dalam era new normal saat ini Traveloka Experience meluncurkan paket terbaru yaitu Traveloka Experince 'Recovery Program', dimana pihak merchant/seller akan dapat memiliki banyak keuntungan seperti implementasi scan & go (metode cashless), flexibook yang memudahkan para pelaku perjalanan untuk melakukan booking secara online sebelum berkunjung. Yang terakhir adalah Clean Experience Exposure (mepromosikan bisnis merchant/seller bahwa sudah aman dan bersih serta mengikuti protokol kesehatan),” papar Nafisah.

Sementara, Henry Hooper menjelaskan bahwa Klook adalah salah satu online travel agent yang menjadi one stop and go-travel platform untuk booking sebuah destinasi dari berbagai kategori, seperti atraksi, lokal transfer, makanan dan minuman, wifi, dll.

“Klook platform sangat memudahkan banyak penggunanya, karena hanya dengan booking & pay online para pelaku perjalanan dapat dengan mudah untuk berkunjung dan target utama Klook adalah millenials yang gemar traveling,” sebut Henry.

Yang terakhir, Patric Olenczak menjelaskan terkait dengan perusahaan Travelsquare yang menjadi online travel agent pertama yang menggabungkan antara reservasi, media sosial, fitur chat online, dan komunitas.

“Selain itu, Travelsquare juga memiliki fitur kategori hotel untuk memudahkan penggunanya dan paket bundle produk yang ditawarkan oleh merchant atau seller,” terang Patrick.

Wah, semoga dengan adanya Virtual Sales Mission ini dapat mendorong lebih banyak paket wisata yang tercipta untuk wisata domestik ya, Millens. (IB01/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024