BerandaPasar Kreatif
Jumat, 5 Okt 2017 16:30

Menong: Boneka Keramik Nusantara dari Purwakarta

Boneka Keramik yang dikenal sebagai menong (Foto: Twitter/@ratna_anne)

Boneka cantik ini dibuat di Purwakarta, tapi bentuk dan ragam hiasnya bercirikan kebudayaan Nusantara. Keragaman budaya dalam sebuah boneka keramik. Ciamik!

Inibaru.id – Nama Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jabar sudah legendaris dikenal sebagai sentra pembuatan gerabah dan keramik di Indonesia. Diperkirakan usaha pengolahan tanah liat menjadi keramik dan gerabah tersebut sudah ada sejak tahun 1904.

Beragam bentuk dengan corak yang unik telah dihasilkan oleh para pengrajin di situ. Konsumennya tak hanya dari dalam negeri, tapi juga orang-orang mancanegara. Di antara sekian banyak produk kreatif, menong atau boneka dari keramik sangat layak dijadikan andalan di situ.

Seperti dikutip dari urangpurwakarta.com, menong kali pertama dibuat pada 1980 oleh salah seorang pengrajin Desa Anjun bernama Yanto. Diceritakan, pengrajin tersebut telah merantau ke Lampung dan beberapa daerah di Indonesia sebelum kembali ke Purwakarta.

Baca juga: Ada Aura Khas dalam Udheng Osing

Boleh dibilang, Yanto tak asal-asalan membuat kreasi boneka keramiknya. Pengalaman perantauannya dia tumpahkan ke dalam menong. Ya, dia memasukkan aspek ornamen pakaian adat di Lampung dan beberapa daerah yang dia singgahi dan memadukannya dengan karakteristik sosial budaya Purwakarta sebagai tanah kelahirannya ke sebentuk boneka keramik yang lalu dinamai menong.

Menong berasal dari dua kata utama, yaitu “men” yang berarti manusia dan “nong” yang berarti cantik.  Secara umum, menong menggambarkan karakter perempuan Indonesia yang cantik.

Kemenarikan menong juga dapat dilihat pada hiasan pakaian dan akesori yang terinspirasi dari beragam pakaian adat daerah di Indonesia. Sebagai contoh mahkota menong terinspirasi dari Siger Lampung. Motif pakaian juga terinspirasi dari pakaian tradisional perempuan Suku Dayak di Kalimantan bernama Sapei Inoq dan Ta’a. 

Selain itu, hiasan bunga kemboja terinspirasi dari bunga yang selalu disematkan pada telinga penari Pendet atau Legong Bali. Begitupun bunga melati sebagai bunga nasional Indonesia dan rumbai-rumbai tali serat yang menyerupai rok pakaian tradisional dari Papua.

Baca juga: Robo-Robo, Makan Bareng Simbol Pemersatu

Tak heran, banyak orang menyebut boneka keramik dari Purwakarta ini sebagai “Menong Nusantara”, karena merepresentasikan keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia. Selain itu, menong juga menunjukkan bahwa perempuan Indonesia tidak hanya anggun parasnya, tapi juga cinta budaya daerahnya.

Berepa harga menong? Biasanya menong ini dijual per paket. Satu paket terdiri atas tiga menong, yakni menong ibu, dan kedua anak perempuannya yang besar dan kecil. Jika dilihat dari ukuran, tiga menong tersebut memiliki tinggi 25 cm, 16 cm, dan 12 cm dan dapat diperoleh di beberapa tempat penjual cenderamata di Purwakarta. Sebut saja beberapa toko keramik di Plered atau Galeri Menong. Harganya beragam, bergantung atas ukuran. Ada yang satu paket Rp 350.000, ada pula yang dijual satuan dengan harga Rp 100.000. (PA/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024