BerandaPasar Kreatif
Kamis, 28 Jun 2023 08:00

Kopi Termahal di Dunia; Dari Kotoran Burung, Dibaderol Mulai 25 Juta Rupiah

Kopi dengan harga termahal dihasilkan melalui proses fermentasi alami di sistem pencernaan burung jacu. (Secretldn)

Bukan dari kotoran luwak atau gajah, kopi termahal di dunia yang dibanderol mulai 25 juta rupiah ternyata berasal dari kotoran burung.

Inibaru.id – Sudah menjadi rahasia umum jika Kopi Luwak yang berasal dari Indonesia merupakan salah satu komoditas kopi termahal di dunia. Penggawa Indonesia Coffee Academy Aris Kadarisman mengatakan, harga 1 kilogram biji kopi luwak bisa mencapai jutaan rupiah.

Maka, jangan heran kalau secangkir kopi yang difermentasi secara alami di tubuh luwak ini bisa dibanderol hingga Rp300 ribu. Padahal, kita tahu bahwa kopi tersebut diperoleh dari kotoran luwak, mamalia berbulu pemakan buah yang masih kerabat musang.

Selain kopi luwak, komoditas lain yang harganya juga bikin kita membelalakkan mata adalah Black Ivory Coffee, kopi arabika bercita rasa unik dengan tingkat keasaman yang rendah. Dibanderol hingga Rp15 juta per kilogram, kopi yang ditemukan pada kotoran gajah ini bisa ditemukan di Thailand.

Mencengangkan, bukan? Namun, ternyata bukan kotoran luwak atau gajah yang mampu menghasilkan kopi termahal di dunia. Dinukil dari Oddity Central, Rabu (21/6/2023), kopi termahal di dunia diyakini justru berasal dari kotoran burung Jacu.

Kotoran Burung Jacu

Biji kopi yang ditemukan dalam kotoran burung jacu. (Site News via Detik)

Jacu atau di sejumlah tempat dikenal sebagai Penelope adalah burung berukuran besar berwarna gelap yang sekilas mirip kalkun. Burung tersebut banyak ditemukan di Meksiko bagian selatan hingga Amerika Selatan. Ihwal mula penemuan kopi pada kotoran jacu terjadi tanpa disengaja.

Henrique Sloper adalah penemu kopi jenis ini. Pemilik kebun kopi Camocim di Espirito Santo, Brasil tersebut semula dibuat panik karena burung jacu menginvasi kebunnya. Dia sempat menghubungi lembaga perlindungan lingkungan, tapi mereka nggak bisa membantu mengusir burung itu.

Karena merasa putus asa, Sloper pun memilih “berdamai” dengan para jacu tersebut. Dia mencoba mengadopsi teknik pembuatan kopi luwak, tapi dari biji kopi yang ada di kotoran jacu. Alih-alih memanen buah kopi, dia justru meminta pekerjanya untuk memanen kotoran jacu.

Butuh waktu sekitar dua tahun bagi Sloper hingga akhirnya mampu menghasilkan kopi dari kotoran jacu. Berdasarkan pengamatannya, biji kopi yang dikeluarkan burung jacu bersama kotorannya benar-benar utuh. Pencernaan burung ini bahkan mampu menghilangkan hampir seluruh kafein pada biji tersebut.

Kopi Berkualitas Tinggi

Kopi termahal di dunia yang dihasilkan di perkebunan Camocim berasal dari kotoran burung jacu. (Instagram/bettoauge)

Laiknya luwak atau gajah, burung jacu juga cuma makan buah kopi yang sudah matang. Hal ini membuat cita rasa kopi yang dihasilkan jadi berkualitas tinggi. Maka, nggak heran kalau kemudian banyak orang yang penasaran untuk mencicipi kopi jacu ini.

Nggak butuh waktu lama untuk membuat popularitas kopi yang hanya dihasilkan di perkebunan Camocim itu mendunia. Permintaan yang terus bertambah membuat harga kopi yang langka ini sangat mahal seiring berjalannya waktu.

Harga terakhir di pasaran, kopi jacu dihargai mulai dari Rp25 jutaan per kilogramnya, dengan konsumen terbesar berasal dari Prancis, Jepang, dan Inggris. Duh, jadi penasaran dengan rasanya nggak, sih?

Benar-benar bencana yang membawa berkah ya? Andaikan burung jacu bisa kita ternakkan, ya, Millens! Ha-ha. (Siti Khatijah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: