BerandaPasar Kreatif
Jumat, 24 Okt 2024 17:58

Kampung Nelayan di Demak Penghasil Rumput Laut, Desa Purworejo

Hasil rumput laut kering yang dikembangkan di tambak ikan di Desa Purworejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Rob yang terus mendera tambak memaksa warga kampung nelayan di Desa Purworejo Demak memutar otak, hingga akhirnya dikenal sebagai penghasil rumput laut.

Inibaru.id - Desa Purworejo di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak telah lama dikenal sebagai kampung nelayan dengan hasil tangkapannya yang melimpah. Nah, sedekade terakhir, desa yang acap terdampak banjir rob saat air pasang ini juga mendapat predikat baru, yakni penghasil rumput laut.

Sentra penghasil rumput laut di desa tersebut berpusat di Dukuh Purworejo. Sejak 2010, mayoritas warga di dukuh ini telah melakukan budi daya alga bernama latin Gracilaria dengan memanfaatkan tambak ikan yang selalu terkena rob sebagai ladangnya.

Riyanto, salah seorang petani rumput laut di Dukuh Purworejo mengungkapkan, pengembangan pertanian rumput laut di desanya bermula dari uji coba yang pernah dilakukan mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang belasan tahun silam

"Pas lihat potensi rumput laut ini, saya coba benahi tambak yang mangkrak (karena rob) jadi ladang rumput laut," terangnya saat ditemui Inibaru.id baru-baru ini. "Rumput laut yang kami tanam ini nggak terpengaruh oleh rob, cuma agak layu saja saat musim hujan. Selebihnya aman!"

Jual Kering dan Basah

Petani tambak menanen rumput laut yang telah dibudidayakan di tambak ikan yang terkena rob. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Kebanyakan petani rumput laut di Dukuh Purworejo telah melakoni usahanya selama lebih dari satu dekade, nggak terkecuali Riyanto. Kini, sekali panen dia mengaku bisa menghasilkan sekitar delapan ton rumput laut.

"Saya punya sembilan hektare tambak yang dijadikan ladang. Tiap tambak seluas 300 meter persegi rata-rata menghasilkan sekitar tujuh kuintal rumput laut. Jadi, tiap panen sekitar delapan ton. Panennya per sembilan hari," sahutnya.

Riyanto menambahkan, hasil panen rumput laut tersebut nantinya dijual ke pengepul dalam bentuk basah maupun kering, tergantung permintaan pelanggan. Untuk rumput laut kering, harganya Rp5.800-6.000 per kilogram, sedangkan yang basah hanya dimahar Rp1.000.

"Dari pengepul, rumput laut disetorkan ke pabrik atau distributor lainnya; dalam bentuk kering atau basah, tergantung permintaan calon pembeli nantinya," akunya.

Merambah Pasar Mancanegara

Rumput laut yang dipanen siap dijual ke pengepul dan distributor. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Nggak hanya didistribusikan untuk memenuhi pasar lokal, Riyanto mengungkapkan, rumput laut dari Desa Purworejo juga mulai merambah pasar mancanegara, termasuk hasil budi dayanya. Dia mengklaim, produk mereka bisa diekspor karena kualitasnya memang bagus.

"Rumput laut kebanyakan dipakai sebagai bahan dasar kosmetik untuk kecantikan. Nah, di tempat kami, rumput laut yang dihasilkan punya kualitas unggul serta bersih dari limbah dan bahan kimia berbahaya lain, jadi sangat dibutuhkan para produsen kosmetik," jelasnya.

Agar terus punya kesempatan memasarkan produknya ke luar negeri, Riyanto mengaku rutin mengevaluasi kinerja mengecek konsistensi kualitas rumput laut hasil budi dayanya. Saat ini, dirinya baru merambah pasar Asia, tapi nggak menutup kemungkinan untuk menyasar negara lain.

"(Untuk ekspor) sekarang baru level Asia; ada ke India, Filipina, Malaysia, dan Singapura," tutupnya.

Tambak yang mangkrak karena terus dibanjiri air rob pun rupanya masih bisa dimanfaatkan untuk menangguk keuntungan dengan budi daya rumput laut ya, Millens? (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: