BerandaPasar Kreatif
Senin, 2 Jun 2019 14:44

Brambang Asem dan Yu Ngatmini, Berkelindan Sejak Puluhan Tahun Silam

Brambang Asem dan Yu Ngatmini, Berkelindan Sejak Puluhan Tahun Silam

Brambang asem khas Solo. (Instagram)

Puluhan tahun berdiri, Pasar Gede menjadi saksi sejarah perkembangan Solo, termasuk kulinernya. Hingga kini, sejumlah pelaku usaha kuliner di Pasar Gede masih bertahan. Bahkan, ada yang masih bertahan setelah puluhan tahun berjualan.

Inibaru.id – Langka dan unik, itulah kesan yang bakal kamu temukan saat berwisata kuliner di Kota Solo, khususnya di Pasar Gede. Di sana, ada satu kuliner unik yang perlu kamu coba, yakni brambang asem. Yu Ngatmini adalah salah seorang penjajanya, yang telah berjualan selama lebih dari dua decade.

Perlu kamu tahu, brambang asem adalah masakan sederhana yang berbahan utama daun ubi jalar atau jeglor, kata orang Solo. Dengan sambal brambang atau bawang merah, brambang asem disantap bersama gembus, ampas tahu yang difermentasi.

Yu Ngatmini sudah 20-an tahun berjualan brambang asem, bersanding dengan cabuk rambak. Entah apa menariknya brambang asem, bahkan untuk makan pun nggak mengenyangkan, tapi orang terus datang silih berganti, pertanda masakan ini begitu diminati.

Penganan ini dinamai brambang asem lantaran sambalnya memang beraroma bawang merah bakar. Bumbu dapur itu diulek bersama cabai rawit, gula Jawa, asam Jawa, daun jeruk, dan terasi. Rasanya? Pedas membakar lidah!

Melayani pembeli sejak pagi, “jam kerja” Yu Ngatmini berakhir pada pukul 17.00 WIB. Namun, lantaran kerap sudah habis pada siang hari, dia biasa pulang lebih gasik.

Di saat brambang asem sudah bukan lagi menjadi makanan yang “seksi” di Pasar Gede, apalagi Solo, Yu Ngatmini dan beberapa penjual lain yang kini bisa dihitung dengan jadi masih bertahan memuaskan pelanggan. Mungkin memang itulah kesenangannya! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025