BerandaPasar Kreatif
Selasa, 27 Feb 2023 17:00

Bisnis Menggiurkan; Berapa Modal Beternak Burung 'Parkit Australia' Falk?

Sepasang burung falk berjambul lucu ini dibanderol dengan harga jutaan rupiah. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Digadang sebagai bisnis menggiurkan, berapakah modal beternak burung Falk atau yang juga dikenal sebagai Parkit Australia ini?

Inibaru.id - Nafis Nurul Fajri hanya mengeluarkan modal sekitar Rp350 ribu untuk mulai beternak Parkit Australia (Nymphicus hollandicus) di Indonesia. Modal ini terbilang kecil, mengingat burung yang juga dikenal sebagai Falk atau Kokatil (Cockatiel) itu dihargai Rp1 juta-2,5 juta saat dewasa.

Namun, butuh keberanian bagi Nafis untuk mengawali bisnis tersebut pada 2019 karena burung paruh bengkok berwarna cerah dengan bulatan orange di sekitar pipi ini masih terbilang jarang diternakan tempat tinggalnya, yakni Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Beruntung, perjudian Nafis dengan membeli anakan falk waktu itu membuahkan hasil. Perhitungannya tepat. Saat ini, lelaki 24 tahun tersebut mengaku bisa mengantongi uang jutaan rupiah setiap bulan dengan menjual burung pemakan biji-bijian ini.

"Lumayan. Cukuplah kalau untuk membiayai kuliah dan kebutuhan sehari-hari," ungkap Nafis saat ditemui Inibaru.id di rumahnya, beberapa waktu lalu.

Harga Jual yang Menggiurkan

Nafis mengatakan, beternak burung falk sangatlah menarik karena menjanjikan harga jual yang cukup menggiurkan. Sebagai gambaran, seekor falk dewasa bisa dijual dengan harga minimal Rp1 juta. Pada kondisi tertentu, harganya bisa mencapai Rp2,5 juta per ekor.

"Namun, karena yang laku cuma yang jantan, sekarang saya lebih suka jual anakan yang belum ketahuan jenis kelaminnya," akunya, membuka secara gamblang strategi bisnis yang dilakukannya.

Selain belum ketahuan kelaminnya, dia memilih menjual anakan falk yang harganya berkisar antara Rp350 ribu sampai 650 ribu per ekor karena alasan efisiensi perawatan. Nafis mengungkapkan, dari menetas, seekor falk hanya butuh dipiara tiga mingguan untuk bisa dijual.

"Kalau nunggu dewasa, cuma jantan yang jadi incaran pembeli karena yang betina nggak bisa berkicau," terangnya.

Nggak Memakan Tempat

suasana kandang burung falk milik Nafis. (Inibaru/ Rizki Arganingsih)

Karena nggak membutuhkan kandang yang luas, Nafis cukup menggunakan sepetak ruangan kecil di belakang rumahnya untuk mengawali bisnis ternak burung endemik Australia ini. Kandang yang sebagian besar terbuat jeruji besi itu disusun tiga tingkat, memanjang mengikuti dinding ruangan.

“Kandang yang saya pakai ini bekas (ternak burung) lovebird. Untuk falk, satu kandang saya isi sepasang burung dewasa,” kata dia sembari menunjukkan kandangnya yang beralamat di Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati.

Berdasarkan pengalaman Nafis, burung falk nggak membutuhkan banyak ruang. Asalkan ada batang ranting sebagai tempat bertengger dan glodokan untuk bertelur, dia menambahkan, burung-burung bersuara merdu tersebut bakal baik-baik saja.

"Yang sulit justru penjualan, karena di Pati, burung falk kurang banyak peminat," keluh Nafis. "Orang Pati kebanyakan menganggap falk sebatas burung hias, jadi saya lebih banyak jual ke luar kota."

Langsung Dibeli Pengepul

Di Pati, target pasar Nafis saat ini adalah anak SMP hingga SMA yang selain tertarik pada kicauan juga membeli burung yang merupakan kerabat kakatua itu untuk dilatih free fly. Free fly adalah teknik mengajari burung untuk mampu kembali ke pemiliknya sesaat setelah diterbangkan di alam bebas.

Sementara, transaksi terbesarnya sekarang justru dia lakukan di Pasar Jati, Kabupaten Kudus; kepada pengepul di sana. Alasannya, dirinya merasa nggak kepayahan dan jauh lebih untung kalau burung-burungnya langsung bisa dibeli pengepul.

“Alasan saya sederhana. Jual ke pengepul lebih enak karena burung yang saya bawa langsung dibeli semua. Jadi, lebih cepat laku,” ujar Nafis.

Selain berjualan offline, saat ini Nafis juga mengaku mencoba mengoptimalkan promosi bisnisnya di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Sementara, untuk branding, baru-baru ini dia juga membuat kanal Youtube dengan nama Trisno Falk.

"Kalau (Youtube) Trisno Falk ini untuk edukasi dan berbagi tips en trik untuk teman-teman yang mau beternak burung falk," paparnya.

Untuk yang serius pengin beternak burung falk, boleh banget pantengin laman Youtube Trisno Falk ya, Millens! Semoga kamu juga bisa sukses seperti Mas Nafis ini ya! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: