BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 12 Jun 2020 15:18

Berbagai Jurus Biro Wisata Demi Kembali Gaet Pelanggan

Eko mengecek kondisi bus wisata. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Menyambut new normal, para penyedia jasa wisata mempersiapkan berbagai hal. Mereka juga mengaku ikut berbagai pelatihan pelayanan wisata yang diselenggarakan komunitas.

Inibaru.id - Beberapa bulan terakhir, beberapa bus tampak anteng di kandang. Hal ini jadi pemandangan yang kontras di sepanjang Jalan Untung Suropati Semarang. Garasi yang biasanya kosong, kini penuh dengan bus pariwisata.

Beberapa di antaranya tampak dibiarkan begitu saja. Nggak ada petugas yang membersihkan atau mengecek kondisinya. Bus-bus itu seolah hanya bakal menjadi penunggu kandang sampai waktu yang nggak bisa ditentukan.

Setelah mencari-cari, akhirnya saya menemukan satu garasi yang berpenghuni. Eko, nama laki-laki yang saya jumpai di sana sore itu. Dia sedang menatap gula pasir kiloan yang dijualnya. Dia adalah sopir bus pariwisata yang terpaksa libur akibat pandemi. Dirinya mengaku sudah nggak memegang setir berbulan-bulan akibat pandemi.

“Sekarang jualan gula, lumayan hasilnya. Tadinya nyupir tapi ini sedang libur,” tuturnya.

Bus-bus terparkir rapi di garasi. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Empat bus yang berada di garasi tempatnya bekerja jadi saksi bisu lesunya pariwisata. Kini di sela kegiatannya berjualan gula di depan garasi, bus-bus tersebut dicek secara rutin olehnya. Sambil menaiki satu bus dengan interior hitam dan merah muda, dirinya bercerita bahwa biasanya bus tersebut adalah pegangannya.

“Aku biasanya pakai ini,” tuturnya lesu.

Meski hingga kini dia masih belum menerima job menyetir, dia mengaku cukup optimis dengan hadirnya wacana kenormalan baru oleh pemerintah. Dia yakin bakal segera bisa mengaspal. Biro tempatnya bekerja juga telah bersiap. Secara rutin, pihak biro mensterilisasi bus dan membeli thermo gun untuk mengecek suhu badan para penumpang nantinya.

Secercah harapan juga diungkapkan oleh M Amin Suroso. Sudah satu dekade laki-laki ini berkecimpung dalam jasa penyedia layanan wisata. Biro wisatanya yang menjadi langganan instansi pendidikan ini turut mandek semenjak sekolah diliburkan. Akibatnya beberapa DP yang sudah dibayarkan pihaknya pada hotel dan restoran terpaksa tertahan.

“Beberapa DP yang sudah masuk ke hotel masih tertahan, dana-dana talangan dari modal sendiri,” tutur lelaki bernanak dua ini.

Eko, sopir bus wisata. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Amin, panggilan akrabnya sudah bersiap menyambut new normal dengan mengikuti berbagai pelatihan yang digelar oleh komunitas penyedia layanan wisata.

“Dari perkumpulan wisata dan PO bus sudah ikut berbagai pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan oleh komunitas. Banyak yang menginisiasi,” tsambahnya.

Yang melegakan, beberapa hotel dan tempat wisata juga sudah mengirimkan sinyal positif akan kembali beroperasi. Sebagai penyedia jasa perjalanan wisata, dia siap menaati berbagai peraturan yang nantinya dikeluarkan oleh pemerintah.

“Kami menyambut kebijakan baru dan ikut pemerintah. Protokolnya bagaimana kami siapkan,” katanya antusias.

Menurutnya, meski nggak bisa seleluasa dulu, baik biro wisata dan klien harus sama-sama terbiasa dengan normal baru sebagai tolok ukur keselamatan bersama. (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024