BerandaPasar Kreatif
Rabu, 26 Mei 2020 13:00

Aquascape di Sudut Pasar Ikan Hias Johar; Untuk Kamu yang Berkantong Tebal

Seorang pelanggan sedang melihat aquascape di salah satu kios Pasar Ikan Hias Johar Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Aquascape bukanlah hobi murah. Nah, untuk yang berkantong tebal, silakan mampir di aquascape yang ada di salah satu sudut di Pasar Ikan Hias Johar Semarang. Ha-ha.<br>

Inibaru.id - Pada 1990, fotografer cum akuaris asal Jepang Takashi Amano memperkenalkan seni mengatur ekosistem bawah air pada sebuah akuarium. Sejak saat itu, seni yang kemudian dikenal sebagai akuaskaping (aquascaping) itu mendunia. Sebagian orang beralih, nggak sekadar memelihara ikan, mereka juga memperhatikan segala hal yang menopang kehidupan alamiah untuk ikan tersebut.

Tahun demi tahun berlalu, namun akuaskaping selalu punya penggemar sendiri, hingga sekarang. Di pelbagai sudut kota, sangat mudah menemukan orang-orang menyoal akuaskap atau menjual aquaspace, nggak terkecuali di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Istiawan adalah penjual aquaspace di Pasar Ikan Hias Johar Semarang. Menurutnya, pencinta akuaskaping di Kota Lunpia belum banyak. Mungkin, nggak sebanyak kota besar lain. Namun, hampir sebagian besar akuaris itu rela jor-joran merogoh kocek untuk memusakan hobi akuaskaping.

“Mau harga Rp 5 juta ke atas ya disanggupi,” kata perempuan 37 tahun tersebut di lapak aquaspace-nya, Selasa (12/5/2020).

Aquascape berbeda dengan hiasan aquarium biasa. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Menurutnya, akuaskaping berbeda dengan sekadar memelihara ikan hias di akuarium atau yang kerap disebut fishkeeping. Seni ini menghadirkan seluruh komponen di dunia bawah air dalam akuarium.

Alih-alih fokus pada pemeliharaan ikan, "aquascaper" justru menjadikan aquaspace sebagai tolok ukur. Ikan hanyalah bagian di dalamnya. Yap, karena selain ikan, akuaskaping juga menambahkan pelbagai flora fauna di dalam eksosistem tersebut.

“Ikan-ikan yang dipakai juga yang berukuran kecil," tutur Istiawan, "biar nggak merusak.”

Aquascape yang sudah komplit bisa dihargai sampai Rp 15 juta. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Tujuan akhir dari akuaskaping adalah adanya kehidupan bawah air yang alami di aquaspace. Jadi, Istiawan mengatakan, nggak sekadar menghadirkan landskap air yang indah dan bagus. Ada banyak faktor menentukan nilai aquaspace.

Dalam perawatan, misalnya, beberapa hal harus betul-betul dicek, di antaranya pencahayaan, pemberian pemupukan, filterisasi atau penyaringan air. Mereka juga harus mempertimbangkan foreground (depan), midground (tengah) dan background (belakang) aquaspace.

“Harus telaten. Harus!” ujar Istiawan.

Melihat ikan-ikan berjalan sambil menghias dengan demikian mewahnya seperti aquascape mungkin bisa memberi hiburan tersendiri. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Setali tiga uang, penjual aquaspace lain di Pasar Ikan Hias, Yoyok, juga mengatakan bahwa akuaskap memang nggak mudah, karena itu dihargai cukup mahal.

Kemudian, terkait harga, dia mengungkapkan, harga sebuah aquaspace cukup beragam. Hal tesebut sangat bergantung pada bahannya.

“Kira-kira sekitar Rp 2 juta. Namun, kalau komplit, tinggal angkat saja, ya sampai Rp 15 juta,” papar pemilik Galaxi Fish Aquascape tersebut.

Wah, hobi yang mahal ya! Ha-ha. Gimana, tertarik mempelajari akuaskaping? Siapa tahu bisa jadi ladang bisnis buatmu! (Audrian F/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: