BerandaKulinary
Rabu, 21 Nov 2017 15:44

Upa-upa, Simbol Doa lewat Makanan Khas dalam Pesta Kahiyang-Bobby

Gulau daun ubi, salah satu hidangan khas Mandailing. (Dolly MJ/Shutterstock)

Upa-upa bukanlah nama makanan. Ia adalah pembacaan doa dalam tradisi Mandailing disimbolkan dengan makanan yang masing-masing mengandung nilai filosofis.

Inibaru.id - Kisah pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution belum tuntas. Setelah dilangsungkan di Solo (8/11/2017), keduanya direncanakan akan mengikuti rangkaian upacara pernikahan dari pihak keluarga Bobby, 21-25 November.

Seperti dilansir Beritagar.id (16/11/2017), menurut Patuan Kumala Pandapotan (Pandapotan Nasution), dalam rangkaian upacara itu, salah satu yang dipersiapkan adalah menu makanan. Makanan utama dan terpenting ada di dalam upacara ialah upa-upa.

Perlu diketahui, upa-upa ini bukan nama bahan makanan, bukan pula nama dari santapan khas Mandailing. Upa-upa sebenarnya ialah suatu rangkaian doa, yang disampaikan secara simbolis dengan beberapa jenis makanan.

Dalam tradisi Mandailing, biasanya upa-upa dilakukan di acara pernikahan, menyambut anak yang baru lahir, sambutan kepada tamu besar, memasuki rumah baru, dan untuk orang yang baru terkena musibah.

"Di dalam upa-upa itu ada doa. Ada telur, nasi dan sebagainya, itu semua ada bacaan (doa)," kata Pandapotan yang berasal dari Pidoli, Sumatera Utara kepada Beritagar.id, Rabu (25/10/2017).

Baca juga:
Kala Nasi Jagung Berpadu dengan Botok Yuyu
Nasi Lengko, Kuliner Khas Cirebon yang Rasanya Tak Ada Duanya

Di urutan pertama, ada nasi. Sama seperti di mayoritas daerah di Indonesia, nasi akan dihidangkan seperti biasa. Ini sebagai harapan bahwa nasi yang berwarna putih tersebut dapat pula membuat hati sang penerima sama putih dan bersihnya.

Setelah itu ada telur ayam. Penggunaan telur ayam pun bukan tanpa sebab. Putih telur yang berada di sekeliling kuningnya dianggap berlaku layaknya seseorang yang ingin melindungi.

Maka sang mempelai pun diharapkan dapat saling menjaga, agar menyatu jiwa raganya dan supaya kuat menghadapi kehidupan.

Lalu, ada ikan. Menurut Pandapotan, bagi masyarakat Mandailing, ikan sungguh merupakan hewan yang patut ditiru. Ikan biasanya berenang dalam kelompok, baik kecil maupun besar. Mereka sama-sama pergi ke hulu, sama-sama juga kembali ke hilir. Perilaku ikan itu diharapkan akan terjadi mereka. Mereka diharapkan selalu seiya sekata, selaras dan harmonis.

Udang yang kerap dihidangkan dalam upa-upa juga memiliki makna. Salah satunya ialah agar mempelai dapat mengadopsi filosofi hidup udang. Pada habitatnya di laut atau air tawar, udang tak pernah terbawa arus dan hanyut. Filosofi udang itu bermakna bahwa kedua mempelai diharapkan selalu berani menghadpi tantangan kehidupan.

Terakhir ada garam. Garam biasanya diletakkan di pucuk telur yang telah direbus. Garam diartikan sebagai sesuatu yang berguna dan selalu dibutuhkan banyak orang.

Selain upa-upa, ada juga makanan lain yang sarat doa, seperti daging kerbau. Ya, di pesta pernikahan adat Mandailing yang akan digelar di kediaman keluarga Bobby, Kompleks Bukit Hijau Regency, Medan, akan ada beberapa olahan daging kerbau.

Kerbau yang merupakan hasil kurban ini akan dimasak dengan bumbu khas Mandailing, misalnya gulai, rendang, dan sup.

Seperti halnya upa-upa, bagian-bagian tubuh kerbau pun mengandung arti. Contohnya saja mata kerbau. Ketika seseorang yang memiliki hajat memakan mata kerbau, maka ia diharapkan dapat menjaga hatinya dari setiap apa yang dilihatnya.

Baca juga:
Menikmati Nasi Jamblang dari Pinggiran Cirebon
Latah Buka Usaha Kuliner, Selebritis Tanah Air Tuai Banyak Komentar Netizen

Lalu ada telinga, yang menurut masyarakat Mandailing ialah perlambang kepekaan seseorang akan keadaan sekitarnya. Memakan telinga sama dengan berkomitmen untuk selalu mendengar jika kerabat tertimpa kemalangan, dia harus segera hadir tanpa perlu diundang.

Selain makanan-makanan yang penuh makna, di pesta pernikahan adat Mandailing pun banyak terdapat makanan yang bisa disantap secara kasual.

Ada daun ubi tumbuk yang biasa dihidangkan dengan bumbu gulai. Selain daun ubi tumbuk, pisang pun kerap digulai di Mandailing. Namun, pisang yang dipakai merupakan yang belum matang. Sayangnya kian modernnya zaman, kini tak banyak hajatan yang masih menghidangkan gulai pisang untuk para tamunya.

Selain itu ada ikan sale, yakni ikan yang sudah diawetkan dengan cara diasap atau dijemur. Ikan lalu diolah dengan bumbu gulai.

Hidangan ini juga dilengkapi dengan sambal khasnya, sambal tuktuk. Tak seperti sambal di Jawa, sambal tuktuk memiliki rasa pedas menyengat dengan cita rasa Andaliman yang khas. Sambal ini juga ditumbuk dengan campuran ikan suwir dan ikan teri.

Pun dibuat khusus, seluruh hidangan ini tak hanya dapat dinikmati oleh Presiden Joko Widodo dan keluarganya, tetapi juga oleh seluruh undangan yang hadir pada pesta yang akan diadakan 24-26 November 2017. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: