BerandaKulinary
Kamis, 23 Okt 2019 13:05

Tiga Kesenian Pemalang yang Nyaris Punah Digerus Zaman

Sintren, tradisi mengundang "bidadari" turun ke bumi. (Tribunnews)

Kabupaten Pemalang memiliki beberapa kesenian unik dan menarik. Sayang, kesenian-kesenian ini kurang menarik minat masyarakat untuk dipelajari dan dilestarikan. Sebagai generasi muda, yuk bangkitkan kesenian-kesenian ini lagi.

Inibaru.id – Seperti wilayah lain di Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang menyimpan keragaman seni dan budaya yang indah. Sayang, dengan modernisasi zaman, semakin sedikit anak muda Pemalang yang tertarik mempelajari keseniannya. Meski menarik, tiga kesenian ini semakin terlupakan.

Sintren

Pada zaman dulu, sintren merupakan kesenian yang digelar dengan tujuan menjodohkan anak muda. Pertunjukan kesenian ini dibagi menjadi tiga yaitu pertunjukan, dupan, dan sintren. Tarian ini dilakukan oleh perempuan yang masih perawan. Selama pertunjukan, konon sang penari akan dirasuki roh bidadari, lo.

Kuntulan

Kuntulan adalah seni tari yang digabungkan dengan bela diri. Penggabungan ini dilakukan supaya para santri bisa mengecoh penjajah Belanda. Rakyat yang saat itu berusaha mendapatkan kemerdekaan kemudian menghimpun kekuatan secara diam-diam. Nah, di Jawa Timur, kekuatan ini dihimpun pula para kyai dengan mengajarkan bela diri yang digabung dengan tarian. Maka, terciptalah kuntulan.

Krangkeng

Krangkeng sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Kesenian ini bermula dari latihan kanuragan dan olah keprajuritan yang dilakukan para prajurit. Supaya makin semangat, latihan mereka diiringi dengan musik tetabuhan. Nah, dari sanalah krangkeng akhirnya tercipta dan sempat populer di Pemalang.

Kamu yang lahir dan tumbuh di Pemalang tentu harus peduli dengan budaya sendiri. Jika nggak ada yang melestarikannya, ketiga kesenian ini akan hilang ditelan zaman. Yuk, jadikan sintren, kuntulan, krangkeng berjaya di negeri sendiri. (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: