BerandaKulinary
Selasa, 27 Mei 2019 11:54

Berdiri Sejak 1950, Tauco dan Kecap 'Pulau Djawa' Masih Eksis di Kota Batik Hingga Kini

Berdiri Sejak 1950, Tauco dan Kecap 'Pulau Djawa' Masih Eksis di Kota Batik Hingga Kini

Jenama "Pulau Djawa" untuk produk kecap dan tauco khas Pekalongan. (Elyzafashion)

Pulau Djawa, jenama lokal yang menjadi bukti dari uniknya selera kuliner masyarakat dari zaman ke zaman. Jenama yang menjadi identitas produk tauco dan kecap asli Pekalongan ini memang legendaris. Wah!

Inibaru.id – Berdiri sejak tahun 1950, pabrik tauco dan kecap "Pulau Djawa" dari Pekalongan ini memang tak lekang oleh zaman. Sementara gempuran industri serupa dengan pelbagai inovasi kian membabi buta, usaha kepunyaan Herbirtus Handoyo dan Yuliana Engelina Inggirijani Arditanojo tetap bertahan.

Yap, pabrik yang berada di Jalan Sampangan No 77, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan itu memang masih eksis hingga sekarang. Ini dibuktikan dengan kemudahan menemukan produk tersebut di sudut-sudut warung kelontong dan berbagai tempat makan di Pekalongan.

Pabrik sekaligus outlet resmi Pulau Djawa di Jalan Sampangan No 77, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. (Warta Kota)

FYI, kecap dan tauco Pulau Djawa termasuk dalam skala industri rumahan. Jadi, usaha ini memang nggak sebesar produksi kecap-kecap lain yang mudah ditemukan di toko waralaba pada umumnya. Namun, dengan penuh dedikasi, mereka bertahan.

Usaha untuk bertahan itu kian berat lantaran Pulau Djawa mengandalkan bahan baku kedelai lokal yang jumlahnya acap tidak sesuai dengan kebutuhan produksi.

Produksi kecap dan tauco Pulau Djawa dilakukan dengan konvensional dan memberdayakan masyarakat sekitar. (Warta Kota)

Bertahan di tengah keterbatasan dan tuntutan konsistensi cita rasa memang bukanlah perkara gampang. Terlebih, bahan baku kedelai hitam makin langka dan upaya untuk mempertahankan kualitas produk menggunakan kedelai kuning juga sangat sulit.

Namun, selama masyarakat Kota Batik masih percaya dengan kecap ini dan menggunakannya dalam pelbagai masakan khas Pekalongan seperti tauto, bertahan tentu tetap bisa dilakukan.

Seperti Kecap THG di Kudus, Kecap Ikan Lele di Pati, Kecap Garuda di Batang, atau Kecap Ikan Djoe Hoa di Tegal, Kecap Pulau Djawa sepertinya bakal terus bertahan, tentu saja selama rasa yang dihasilkan tak pernah berubah. Ya, begitulah! (IB23/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025