Inibaru.id – Area Pujasera Simpang Lima Minggu (1/3) sore itu diliputi suasana gerimis. Kedai-kedai yang tengah berjajar rata-rata telah membuka dagangannya. Lampu-lampu terang yang menyorot mata dari kedai memancarkan sinar yang lain. Rata-rata masih sepi pembeli, kecuali satu kedai yang dihilir mudiki orang membeli, yaitu Tahu Petis Prasojo.
Saya pun memesan lima tahu petis dan segelas teh hangat untuk dinikmati di tengah rintik hujan. Satu tahu petis saya gigit. Hm, memang rasanya agak berbeda dibanding petis-petis lain yang pernah saya cicipi. Rasa petis berwarna hitam pekat itu sungguh gurih. Ukuran tahu juga lebih besar dan teksturnya lebih kenyal. Wah, nggak nyesel deh saya datang ke sini!
Saya perhatikan, pembeli tahu petis jarang ada yang makan di tempat. Mereka lebih suka membawanya pulang. Di tengah menunggu gerimis reda, saya mengobrol dengan pembeli dari Ungaran bernama Ika. Dia mengatakan keluarga khususnya anak-anak suka dengan rasa tahu petis di kedai ini.
“Yang paling menonjol petisnya. Udangnya itu lebih terasa dari yang lain. Tahu tempat ini dari teman, pernah cerita-cerita saja, karena penasaran terus nyoba dan anak-anak suka, lalu beli,” kata Ika yang saat itu tengah pulang sehabis kerja.
Lain dengan Ika, warga Semarang yang saat ini menetap di Jakarta bernama Wuri mengaku telah beberapa kali menyambangi Tahu Petis Prasojo ketika dia pulang kampung. Dia kerap menjadikan tahu petis untuk dijadikan oleh-oleh.
“Saya tinggal di Jakarta, asli dari Kota Semarang. Sudah beberapa kali datang ke sini, rasanya enak. Teman-teman juga sudah banyak yang tahu tempat ini, di sini terkenal dengan tahu petisnya, dan saya juga jarang ngrasain tahu petis di tempat lain,” ucap Wuri.
Hal ini dibenarkan oleh Lilik Prasojo selaku pemilik usaha. Mayoritas pembeli banyak yang dari luar kota. Ketika musim liburan banyak yang datang. Para pelanggan ini sudah sejak dulu berkuliah di Semarang atau kecil di Semarang, ketika sudah merantau dan pulang menyempatkan diri membeli Tahu Petis Prasojo.
“Yang meramaikan banyak yang dari luar kota. Luar kota datang ramai, mayoritas kalau di sini kalau langganan saya dari Jakarta, Bandung, dan sekitar sini banyak tahu. Soalnya sejak dulu mereka itukan kuliah di sini, dari remaja atau kecil di sini. Sekarang sudah kaya, kalau pulang nengok,” tuturnya.
Kamu salah seorang penggemar tahu petis ini nggak, Millens? (Isma Swastiningrum/E05)