BerandaKulinary
Kamis, 17 Jan 2024 08:34

Tahu Kupat Landan Banjarnegara, Kuliner Unik yang Diberi Campuran Abu

Tahu kupat landan khas Banjarnegara berbeda karena ada campuran abu di dalamnya. (Soulofjakarta)

Tahu kupat landan khas Banjarnegara diberi campuran abu. Meski cara masaknya nggak biasa, banyak pelanggan yang menyebut ketupatnya jadi terasa lebih gurih dan mantap.

Inibaru.id – Kita mengenal Kopi Joss khas Yogyakarta sebagai kuliner yang sangat unik karena kopi yang disajikan dicampur dengan arang. Nah, di Banjarnegara, Jawa Tengah, ada juga kuliner yang memiliki keunikan yang hampir sama, yaitu tahu kupat landan. Bedanya dengan Kopi Joss, kuliner ini diberi campuran abu.

Yap, kamu nggak salah baca, Millens. Tahu kupat landan khas Banjarnegara ini memang diberi campuran abu yang terbuat dari batang padi atau pelepah daun kelapa. Campuran ini dipakai saat memasak sehingga membuat ketupatnya terasa lebih gurih.

Salah seorang penjualnya, Sariah, menyebut kuliner ini sudah eksis sejak 32 tahun silam. Kalau menurut ceritanya, proses memasak kupat termasuk yang nggak biasa karena diberi campuran abu. Sedangkan untuk peracikan tahu kupat landan nggak jauh beda dengan kupat tahu pada umumnya, yaitu kubis, tahu, ketupat, kerupuk dan diberi tambahan bumbu kacang dan cabai yang sudah dihaluskan.

“Kalau kupat tahu umumnya kan memakai ketupat putih. Tapi kalau di sini memakai ketupat landan yang dimasak dengan campuran abu dari batang padi atau pelepah daun kelapa. Rasanya lebih gurih meski pembungkusnya sama, yaitu janur atau daun kelapa muda,” ujar Sariah yang membuka warungnya di Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (13/1/2024).

Karena rasa ketupatnya yang gurih inilah, banyak orang mengaku lebih suka dengan tahu kupat landan. Apalagi jika dimakan bareng dengan mendoan hangat. Sensasi kenikmatannya semakin paripurna!

Pelengkap makan tahu kupat landan adalah kerupuk dan mendoan. (Detik/Uje Hartono)

“Kalau tahu kupat landan yang saya jual harganya Rp12 ribu. Biasanya disajikan dengan tempe mendoan,” lanjut Sariah.

Beda dengan kebanyakan penjual kupat tahu yang sudah buka sejak siang hari, warung yang dikelola Sariah baru buka pada pukul 16.00 WIB. Tapi, kebanyakan pembeli baru menjejali tempatnya pada pukul 19.00 WIB.

Salah seorang penggemar tahu kupat landan, Citra, menjelaskan alasan mengapa dia sering membeli tahu kupat landan yang dijual di warung yang dikelola Sariah.

“Sudah lama saya berlangganan di warung ini, khususnya kalau pas lagi berkunjung ke sini. Harganya terjangkau, porsinya jumbo. Tapi yang utama tentu saja rasanya enak, khususnya ketupatnya yang gurih itu memang beda,” terang Citra.

Kuliner kupat tahu dan sejenisnya memang sering kita jumpai di berbagai kota di Jawa Tengah ya, Millens? Jika kamu penggemar kupat tahu, maka perlu mencicipi kupat tahu landan khas Banjarnegara ini! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: