BerandaKulinary
Kamis, 14 Des 2022 08:56

Sejarah Kue Kamir, Dari Jajanan Idulfitri Jadi Camilan Khas Pemalang

Kue kamir, berasal dari Kampung Arab Pemalang. (Infopublik/Urip Supriyadi)

Kini dikenal sebagai camilan khas Pemalang, dulu kue kamir hanya disajikan saat Idulfitri oleh para imigran Timur Tengah di Kampung Arab. Seperti apa ya cerita dari jajanan ini?

Inibaru.id – Banyak orang mengira kue kamir yang biasa dijajakan di pinggir jalan adalah jajanan khas Timur Tengah. Padahal, penganan ini sebenarnya berasal dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tepatnya di Kampung Arab yang berada di Kelurahan Mulyoharjo.

Sekilas, kue kamir mirip dengan apem atau serabi, jajanan khas Indonesia. Meski begitu, ukurannya cenderung lebih tebal. Penyebutan nama kamir sendiri masih jadi misteri hingga sekarang. Ada yang menduga asalnya dari kata Bahasa Arab ‘khamer’ yang berarti memabukkan karena memakai bahan tapai. Ada juga yang menduga kata ‘kamir’ berasal dari nama orang yang memopulerkan penganan tersebut.

Lantas, kapan sih kue kamir mulai dijajakan di Pemalang? Kalau menurut Koropak (14/2/2022), pada abad ke-18, banyak imigran dari Hadramaut, sebuah wilayah yang ada di Yaman, datang ke Tanah Jawa untuk berdagang. Dalam buku Orang Arab di Nusantara karya L.W.C den Berg, disebutkan bahwa Pemalang jadi salah satu daerah di Nusantara yang dituju para imigran ini.

Meski begitu, bukan berarti para imigran Arab ini langsung datang dan menjajakan kue kamirnya, ya. Kue kamir awalnya hanya disediakan saat Idulfitri saja. Penganan ini baru mulai sering dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari sejak akhir abad ke-19. Selain itu, rasanya pun berubah dari khas Arab yang kaya rempah menjadi lebih manis sebagaimana jajanan-jajanan khas Jawa lainnya.

“Dulu, kamir hanya dijadikan teman minum teh,” ujar Tuffah, salah seorang pengusaha kue kamir di Kampung Arab Pemalang sebagaimana dilansir dari Solopos, Selasa (13/12/2022).

Kamir Arab Khamidah

Kue kamir dulu hanya disajikan saat Idulfitri. (Kompas/Kamirbununing)

Tuffah mewarisi usaha pembuatan kue kamir dengan jenama Kamir Arab Chamidah dari ayahnya, Ali. Jenama ini cukup populer di Pemalang karena sudah eksis sejak 1950-an, Millens.

“Buyut saya yang memelopori usaha kamir arab ini,” ungkapnya.

Karena sudah punya nama, kue kamir yang diproduksi Tuffah pun dijual sampai ke Kabupaten Tegal. Setiap hari, dari 13 kompor gas yang digunakan, dia mampu memproduksi kue kamir sampai 2.500 buah, lo.

Mengingat jumlah kue kamir yang diproduksi cukup banyak, Tuffah pun nggak bisa menjalankan usaha ini sendirian. Ada tiga saudara dan satu orang keponakan yang ikut ambil bagian. Selain mereka, ada juga 13 karyawan yang bekerja secara bergantian.

Kalau kamu tertarik untuk mencicipi kue kamir khas Kampung Arab Pemalang, datang saja ke tempatnya yang berlokasi di timur Alun-Alun Kota Pemalang. Kalau nggak, bisa juga kok membelinya di pusat oleh-oleh yang ada di Jalan Semeru.

Kue kamir juga banyak dijajakan di pinggir jalan di kota-kota luar Pemalang. Di kotamu ada penjual jajanan ini, Millens? Jika ada, yuk kita beli kue kamir yang memiliki rasa manis, gurih, dan sedikit asam ini! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: