BerandaKulinary
Rabu, 6 Des 2022 17:59

Sego Pager, Menu Sarapan di Grobogan yang Bercita Rasa Pecel dan Gudangan

Tampilan sego pager, menu sarapan wajib di Grobogan. (Inibaru.id/ Kuncoro Aang Ifansyah)

Perpaduan antara pecel dan gudangan ini menjadi menu sarapan yang wajib kamu coba kalau bertandang di Grobogan. Sego Pager namanya.

Inibaru.id - Sego Pager; dalam bahasa Jawa, secara harfiah berarti nasi (sego) dari pagar (pager). Namun, bukan berarti ia benar-benar terbuat dari pagar rumah, ya! Menu sarapan khas Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini justru lebih mirip perpaduan antara pecel dan gudangan.

Pecel adalah sayuran rebus yang diguyur saus kacang. Sementara, gudangan merupakan sayur yang diurap kelapa parut. Nah, kira-kira, begitulah gambaran menu kuliner yang bisa dengan mudah kamu temukan di Kecamatan Godong dan sekitarnya ini.

Dari segi kondimen, sego pager sejatinya nggak begitu istimewa. Yang membuatnya unik justru dari namanya. Sri, salah seorang penjual sego pager asal Desa Penganten, Kecamatan Klambu mengatakan, makanan ini sudah menjadi hidangan turun-menurun di Grobogan sejak 1928.

"Konon, dulu ada anak kecil disuruh ibunya beli sego janganan (nasi sayuran). Nah, karena si anak nggak bisa ngomong 'janganan', ibunya bilang 'sego pager' karena di depan warung itu ada pagarnya,” terang Sri sembari melayani pembeli di warungnya, beberapa waktu lalu.

Cocok untuk Vegetarian

Sarapan pagi di warung sego pager milik Sri di Desa Penganten, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan. (Inibaru.id/ Kuncoro Aang Ifansyah)

Untuk para vegetarian, sego pager adalah menu yang cocok untuk sarapan karena makanan ini hanya terdiri atas nasi dengan aneka sayuran. Sri mengungkapkan, sayuran yang biasa dipakai antara lain daun pepaya, daun lamtoro, kacang panjang, kenikir, dan tauge.

"Semua sayuran direbus, lalu ditiriskan dan diiris tipis-tipis. Sayuran diletakkan di atas nasi, terus ditaburi serundeng kelapa dan disiram bumbu kacang," paparnya menjelaskan langkah-langkah membuat sego pager. "Terakhir, sego pager dibubuhi petai cina yang sudah direbus."

Sego pager, lanjutnya, banyak dijual di pinggir jalan, termasuk di desanya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Godong. Dia, sebagaimana kebanyakan penjual sego pager lainnya, biasa membuka warung sejak pagi dan tutup menjelang tengah hari.

“Saya dapat resep sego pager ini dari mertua yang memang asli Godong. Sekarang, saya yang kelola warung ini.

Menu Meriah, Harga Murah

Seporsi sego pager terdiri atas sayuran rebus bertabur serundeng kelapa yang dibumbui saus kacang dan taburan petai cina. (Inibaru.id/ Kuncoro Aang Ifansyah)

Sri mengatakan, masyarakat setempat biasanya makan sego pager tanpa tambahan lauk lain karena makanan bercita rasa gurih-manis-pedas ini sudah memiliki kondimen yang cukup meriah. Namun, kalau perlu tambahan lauk, dia juga menyediakan aneka macam gorengan dan kerupuk.

"Bisa dinikmati tanpa tambahan pernak-pernik lain, tapi juga bisa dimakan bareng gorengan kayak mendoan, tahu bacem, bakwan, atau tahu isi. Bisa juga dimakan bersama kerupuk," kata dia.

Untuk seporsi sego pager, Sri membanderolnya Rp5.000 saja. Murah banget, nih! Terus, gimana rasanya? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah mengatakan, sego pager bisa jadi salah satu ikon kuliner Nusantara.

"Rasanya enak, harganya murah banget!" serunya di tengah Festival Nasi Pager yang digelar beberapa waktu lalu.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan menu sarapan khas Grobogan, Sego Pager, nggak ada salahnya melipir sejenak ke kota yang hanya berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Semarang ini. Selamat mencoba, Millens! (Kuncoro Aang Ifansyah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: