BerandaKulinary
Senin, 6 Agu 2023 10:00

Sayur Lombok Sudat, Sayur Khas Dieng dengan Bahan Utama Cabai

Sayur lombok sudat khas Dieng. Bahan utamanya cabai. (Detik/Uje Hartono)

Di Dataran Tinggi Dieng, ada sayuran dengan bahan utama cabai. Nama masakan tersebut adalah sayur lombok sudat. Seperti apa ya rasanya?

Inibaru.id – Dataran Tinggi Dieng lebih dari sekadar embun es yang indah, candi-candi yang megah, atau suhu dinginnya. Di sana, ada banyak keunikan yang bisa kamu coba. Salah satunya adalah sayur lombok sudat, sayur khas Dieng yang bahan utamanya adalah cabai.

Meski di Dieng ada tanaman cabai khas yaitu cabai gendot, yang dijadikan bahan utama dari sayuran ini bukanlah cabai tersebut, melainkan cabai keriting biasa. Oleh karena itulah, rasa dari sayuran ini bikin penasaran banyak orang.

Kalau kamu tertarik mencicipi sayuran ini, coba deh datang ke warung milik Bu Yati yang bisa kamu temui di Terminal Dieng. Di warung ini, kamu bisa menemukan sayur lombok sudat yang dia olah sendiri.

“Cara masaknya mudah kok. Cabainya ditusuk dengan ujung pisau sehingga sedikit berlubang. Alasannya agar bumbunya bisa meresap ke dalam cabai. Ditusuknya sedikit saja. Kalau terlalu lebar, nanti malah rasanya kurang,” ucap perempuan asli Dieng tersebut sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (22/7/2023).

Kamu penasaran bumbu apa yang dipakai untuk membuat sayuran ini? Nggak banyak kok, hanya bawang merah dan putih, gula jawa, garam, sereh, dan daun salam. Setelah bumbu tersebut ditumis selama beberapa saat, tinggal diberi tambahan cabai yang sudah dilubangi.

“Setelah itu, ditunggu sekitar 20 menit sampai matang,” lanjut Yati.

Kamu bisa mendapatkan sayur lombok sudat di Warung Mbak Yati yang ada di Terminal Dieng. (Nicelocal.id)

Karena adanya bumbu-bumbu tersebut, rasa sayur lombok sudat jadi sangat kaya. Meski ada sensasi pedas karena bahan utamanya adalah cabai, tapi saat masuk ke dalam mulut, yang lebih kuat justru rasa gurih dan kenyal. Jadi, sayur ini bakal sangat cocok dimakan bersama dengan nasi yang hangat saat suhu udara Dieng terasa menusuk tulang.

Yang menarik, Yati nggak memberikan patokan harga pasti bagi orang-orang yang makan nasi dengan sayur tersebut. Yang dia hitung hanyalah lauk yang dimakan. Maksudnya, kalau yang dipesan dalam satu piring adalah nasi, sayur lombok sudat, dan daging ayam, maka yang dihitung adalah nasi dan daging ayamnya.

“Iya, khusus untuk sayur ini saya nggak mematok harga. Bayarnya tergantung pada lauk yang diambil,” terangnya.

O ya, sayur lombok sudat ternyata nggak hanya bisa ditemui di warung-warung makan yang ada di Dieng, lo. Kalau kamu kebetulan hadir di acara hajatan di sana, biasanya sayur ini juga tersedia. Bahkan, menurut keterangan Yati, warga Dieng akan merasa makanan yang disajikan kurang kalau belum ada sayur ini.

Gimana, tertarik untuk merasakan sensasi mantap dari sayur lombok sudat yang pedas dan gurih? Datang saja ke Dieng untuk mencicipinya, sekalian berwisata menikmati pemandangan alam di sana! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024