BerandaKulinary
Rabu, 3 Okt 2023 11:34

Pecel Empal Mbah Nemleg Baturetno Wonogiri, Melegenda Sejak 1937

Nasi pecel yang tersaji di Warung Pecel Empal Mbah Nemleg Wonogiri. (Radarsolo/Iwan Adi Luhung)

Di Wonogiri, ada warung pecel legendaris yang sudah eksis sejak masa penjajahan Belanda. Nama warung tersebut adalah Warung Pecel Empal Mbah Nemleg Baturetno. Seperti apa ya keistimewaan pecel yang disediakan di warung tersebut?

Inibaru.id – Pecel dikenal sebagai salah satu kuliner tradisional yang masih digemari banyak orang. Oleh karena itulah, wajar jika kamu menemukan warung-warung pecel legendaris yang sudah eksis sejak puluhan tahun lalu. Nah, kalau kamu kebetulan sedang berada di Wonogiri, Jawa Tengah, bisa lo datang ke warung pecel legendaris yang tersohor di sana, yaitu Warung Pecel Empal Mbah Nemleg Baturetno.

Warung ini sudah eksis sejak zaman penjajahan Belanda, Millens. Tepatnya pada 1937. Lokasinya juga nggak berubah, yaitu di Dusun Batu Kidul, Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno. Kalau dari Alun-Alun Wonogiri, jaraknya sekitar 40 kilometer ke arah selatan.

Kini, warung tersebut dikelola oleh generasi ketiga, yaitu Sudarsih. Perempuan berusia 62 tahun tersebut mengaku masih mempertahankan cita rasa masakan yang dulu dibuat leluhurnya.

“Ceritanya pas awal buka, Mbah Sonojoyo menyediakan nasi pecel, berbagai gorengan, dan makanan tradisional lain. Di sini itu jadi jujukan buat orang mampir atau beristirahat dari Pacitan, Tirtomoyo, atau Eromoko. Dulu khasnya itu nasi pecel terik dan baceman,” ungkap Sudarsih sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (25/2/2023).

Saat itu, kebanyakan orang yang mampir ke warung tersebut adalah para pedagang sapi. Beda dengan zaman sekarang di mana sapi bisa dibawa dengan truk, pada zaman dahulu, para pedagang yang pengin menjual sapi-sapi tersebut di Baturetno harus menuntunnya dari desanya yang bisa berjarak sangat jauh.

Suasana Warung Pecel Empal Mbah Nemleg. (Nicelocal)

Mereka tiba di Baturetno pada tengah malam. Karena lelah dan lapar, mereka mencari makanan. Nah, Mbah Sonojoyo melihat peluang tersebut dengan menjual pecel.

Setelah Mbah Sonojoyo, pengelolaan warung tersebut diteruskan Mbah Katinem yang kemudian lebih dikenal dengan nama Mbah Nemleg. Pada saat dikelola Mbah Nemleg, menu nasi pecel empal diperkenalkan. Sejak saat itulah, warung tersebut lebih populer dengan sebutan Warung Pecel Empal Mbah Nemleg.

“Saya baru mengelola warung ini pada 2009. Nasi pecel teriknya tetap ada. Tapi yang populer pecel empal,” lanjut Sudarsih.

Salah satu alasan mengapa warung tersebut terus jadi tujuan pelanggan adalah cita rasanya yang nggak berubah. Kalau menurut Sudarsih, hal ini disebabkan oleh adanya tambahan kencur dan jeruk purut pada bumbunya.

Kalau kamu tertarik untuk mencicipi warung pecel legendaris ini, nggak perlu khawatir harus merogoh kocek dalam-dalam. Kalau pengin pecel tempe, harganya Rp5 ribu. Kalau membeli nasi pecel empal, harganya Rp20 ribu -Rp25 ribu. Untuk pecel telur, harganya Rp10 ribu-Rp15 ribu.

O ya, Warung Pecel Empal Mbah Nemleg Baturetno Wonogiri hanya buka dari Senin sampai Sabtu dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB ya, Millens. Jadi, jangan sampai salah jam saat pengin datang ke sana. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024