BerandaKulinary
Sabtu, 15 Mar 2019 11:00

Padu Padan Pas Saus Szechuan dan Satai Ayam di Satenan Indonesia

Satai dengan saus szechuan di Satenan Indonesia. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Satai dengan sambal taichan mungkin sudah sering kamu temui. Namun, bagaimana dengan satai saus szechuan?

Inibaru.id – Berada di kawasan pegunungan yang notabene ditumbuhi tanaman rempah, membuat masyarakat di Sichuan, Tiongkok memanfaatkannya untuk dibuat saus ataupun sambal. Salah satu saus racikan warga yang tinggal di bagian selatan Tiongkok ini adalah szechuan.

Konon, saat diciptakan pada masa Dinasti Han, saus szechuan hanya terasa manis, asam, dan asin. Namun, semenjak mereka mengenal cabai pada abad ke-17, saus itu pun ditambah dengan cabai sehingga menghasilkan rasa pedas.

Saus ini terbilang masih jarang ditemui di warung di Indonesia kecuali restoran cepat saji bermaskot badut. Selain di situ, kamu bisa mencicipi saus szechuan di kedai Satenan Indonesia.

Satai kuah joss khas Satenan Indonesia. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Saus szechuan di kedai yang berada di sekitar kompleks kampus Tembalang Universitas Diponegoro itu bakal menambah rasa lezat satai ayam ataupun jamur, serupa fusion food. Sekilas, penyajiannya mirip dengan taichan yakni satai polos yang dibakar tanpa bumbu. Kendati begitu, teksturnya berbeda dengan taichan yang berupa sambal. Szechuan lebih encer dan berwarna lebih oranye daripada taichan.

Kalau masalah rasa, keduanya sama-sama pedas. Hanya saja, saus szechuan lebih unik karena terasa nano-nano; manis, asin, dan sedikit asam.

Irvan Putera Samudera, pemilik Satenan Indonesia mengaku memilih menyajikan saus ini karena masih belum banyak dijual di Indonesia. Dulu, koki warung Satenan bereksperimen membuat beragam saus untuk satai hingga akhirnya Irvan menjatuhkan pilihan ke saus yang sangat terkenal di Singapura ini.

“Yauda Mas. Ini aja soalnya di sini belum ada, dikit gitu,” ujar Irvan menirukan ucapannya kepada sang koki.

Selain saus szechuan, Satenan Indonesia memang menyediakan sejumlah pilihan bumbu satai. Beberapa di antaranya yakni bumbu kacang, kecap, lada itam, asam manis, taichan, dan kuah joss yang menjadi andalan Satenan. Aneka satai ini dijual mulai Rp 10 ribu hinga Rp 15 ribu per lima tusuk.

Kuah joss di Satenan juga cukup unik. Kalau kamu pernah mencicipi satai khas Blora, mungkin saja sudah nggak asing. Penampilannya hampir sama yakni satai yang dibakar kering dengan balutan bumbu kacang lalu disiram kuah kuning yang begitu menggoda. Yang membedakan, satai Blitar masih dibubuhi kuah kacang, sedangkan satai kuah joss nggak.

Sop ayam gobyos punya cita rasa pedas yang bisa menghangatkan tubuh orang yang memakannya. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Paduan satai yang dibakar kering dengan kuah kuning menghasilkan rasa yang mantap abis! Bumbu kacang pada satai menciptakan rasa manis tapi kemudian bercampur dengan rasa asam plus pedas dari kuahnya. Hm, kamu perlu mencobanya, Millens.

Selain satai ayam dan jamur, Satenan juga menyajikan sejumlah makanan seperti ayam geprek, sop, dan aneka mi. Sedikit bocoran, sop ayam gobyosnya enak. Pencinta makanan pedas pasti suka dengan sop berkuah merah ini. Harga sopnya juga murah yakni Rp 10 ribu per porsi plus nasi. Ramah buat kantong mahasiswa, kan? Ha-ha (Ida Fitriyah/E05)

 

Satenan Indonesia

Kategori         : Kedai

Jam buka        : 07.00-21.00 WIB (Senin-Minggu)

Harga makanan: Rp 6 ribu- Rp 20 ribu

Harga minuman: Rp 3 ribu- Rp 7 ribu

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: