BerandaKulinary
Senin, 6 Mei 2018 09:46

Sabar Menanti demi Seporsi "Bubur Presiden" Buatan Suwati

Bu Suwati sedang melayani pengunjung (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

Kendati "hanya" menjual bubur tradisional, lapak bubur Suwati begitu diminati. Di sini, orang-orang bersedia mengantre, menanti sepincuk Bubur Presiden yang legendaris dari gang sempit di Kota Lunpia.

Inibaru.id – Nggak semua orang membiasakan diri untuk sarapan. Bukan lantaran nggak mau, terkadang mereka memang nggak bisa mengonsumsi makanan yang nggak terlalu berat karena bikin perut nggak nyaman. Nah, kalau kamu termasuk yang seperti itu dan tengah berada di Semarang, sarapan bubur di lapak bubur Bu Suwati mungkin bisa jadi pilihan tepat.

Pelbagai pilihan bubur tersedia di sana. Lokasinya yang tersembunyi mungkin akan membuatmu kesulitan. Namun, perjuangan itu sebanding dengan rasanya, kok, Millens.

Lapak Bubur Bu Suwati berada di dalam gang kecil di Jalan Sebandaran, Kelurahan Gabahan, Kota Semarang. Biar nggak bingung, ketik saja “Capjay Tek Kiem Jie” di aplikasi peta ponsel pintarmu. Lapak Bubur Bu Suwati terletak persis di sebelahnya.

Ada banyak pilihan bubur di sana. Bubur sumsum, bubur mutiara, ketan hitam, dan bubur ketela, silakan memilih! Namun, kalau kamu kebingungan, cobalah bubur campurnya yang unik. Rasanya nggak terlalu manis sehingga bikin enek, tapi juga nggak hambar. Pas banget!

Mi dan bubur Bu Suwati (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

Bubur dan mi di lapak Bubur Bu Suwati. (Mayang Istnaini/Inibaru.id)

Mulai berjualan sejak 1974, bubur Bu Suwati acap dijuluki sebagai "Bubur Presiden". Ini karena pada 1990 Suwati, pendiri lapak tersebut, pernah diundang ke Istana Negara untuk memasak bubur. Buburnya kemudian dihidangkan untuk menjamu tamu-tamu dari luar negeri. Bubur yang disajikan itu sama persis dengan yang dijualnya sehari-hari.

“Habis diundang (ke Istana Negara), banyak banget wartawan yang datang ke rumah saya. Saya sampai kaget dan bingung sendiri,” kenang perempuan 69 tahun itu, lalu tertawa mengenang kisahnya.

Selain bubur, lapak tersebut juga menjual bakmi dan bihun goreng. Rasanya? Hm, dengan tambahan udang dan bawang goreng di atasnya, rasanya gurih banget! Seporsi bubur maupun mi sama-sama berharga Rp 6 ribu. Murah, meriah, kenyang!

Ramah

Di kalangan para pembelinya, Suwati dikenal sebagai penjual yang sangat ramah. Dia memang begitu gampang akrab dengan para pelanggannya. Ini pun menular ke para pembelinya yang berjubel. Antrean panjang di lapak tersebut jadi nggak begitu terasa lantaran kita bisa bercanda sekaligus bercengkerama dengan pelanggan lain. Hm, hangat seperti bubur presiden! Ha-ha.

Suwati biasa membuka lapaknya pukul 10.30 WIB. Kalau kamu berminat, datanglah tepat waktu, karena bubur yang dijualnya cepat habis. Biasanya, pada tengah hari, panci-panci berisikan bubur yang dijual perempuan paruh baya tersebut sudah tandas. Jadi, pastikan kamu nggak datang kesiangan ya!

Setiap hari, Suwati mengaku bisa menjual sekurangnya 100 porsi bubur dan mi. Oya, untuk membeli Bubur Bu Suwati, kamu harus supersabar ya, Millens. Antreannya panjang banget!

Ada satu tips buat kamu yang nggak bisa menyambangi lapak bubur itu tepat waktu. Biar nggak kehabisan, kamu bisa telepon dulu dan sebutkan pesananmu agar Suwati bisa menyisihkan pesananmu.  

Antrean pembeli bubur Bu Suwati (Inibaru.id/Mayang Istnaini)

Antrean panjang di lapak bubur Bu Suwati. (Mayang Istnaini/Inibaru.id)

Jadi, gimana? Berminat menikmati bubur presiden Bu Suwati? Yuk, lah, gas ke sana! (Mayang Istnaini/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: