BerandaKulinary
Senin, 3 Mar 2019 07:54

Buka Pagi dan Cuma <em> Sakkrempyengan</em>, Pasar Ini Jadi Rujukan untuk Sarapan

Pasar Krempyeng jadi andalan warga Sekaran, Gunungpati, Semarang untuk berburu sarapan. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Warga Sekaran, Gunungpati, Semarang pasti familiar dengan pasar ini. Pasar yang hanya buka di kala pagi itu jadi tempat asyik berburu sarapan. Pernah ke sini?

Inibaru.id – Mahasiswa Universitas Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan warga Sekaran, Gunungpati, tentu familiar dengan pasar kecil yang hanya buka pada pagi hari ini. Penjual penganan berbagai macam berpadu dengan pembeli yang tak kalah banyaknya di sini. Kamu pernah ke sini?

Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pasar Krempyeng. Disebut demikian karena zaman dulu, pasar ini hanya buka sebentar. Dalam bahasa Jawa, krempyeng berarti sebentar.

“Krempyeng itu nama pasarnya. Dulu kan jam 8 sudah bubar. Makanya, sakkrempyengan itu artinya sebentar,” ujar salah seorang pedagang di Pasar Krempyeng Maryatun dengan logat Jawa-nya yang kental.

Pengunjung sedang membeli nasi krempyeng di Pasar Krempyeng. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Hingga saat ini Pasar Krempyeng juga buka saban pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, mereka kini buka dengan durasi lebih lama, yakni hingga sekitar pukul 11.00 WIB atau bisa lebih gasik jika dagangan sudah ludes lebih dulu.

Dari Gang Kalimasada

Pasar Krempyeng semula tidak berdiri di lahan yang sekarang. Maryatun berkisah, dirinya sempat mengalami ketika pasar tersebut masih bertempat di pertigaan di depan Gang Kalimasada, Sekaran, sekitar sepelemparan tombak dari tempatnya kini.

Namun, penjual yang kian bertambah dan pembeli yang semakin membludak malah membuat jalanan macet. Sebagai antisipasi, pihak Kelurahan Sekaran kemudian membuat pasar kecil di samping lapangan Banaran, pada akhir 1990-an.

Pasar Krempyeng didominasi para penjual penganan dan bahan makanan yang cukup beragam.

Jajan pasar seperti aneka bubur (mutiara, canil, sumsum), pukis, dan getuk, serta minuman tradisional semacam jamu ada di sana. Menu sarapan kayak nasi rames, satai, dan bubur ayam juga ada. Kemudian, dari semua itu, primadonanya adalah nasi krempyeng.

Aneka buah juga dijual di Pasar Krempyeng. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Tak kurang dari lima pedagang nasi krempyeng menggelar lapak di tengah pasar tersebut. Harganya rerata cukup nyaman di kantong, sekitar Rp 3.000 per bungkus. Lantaran harganya yang murah, kamu bahkan harus bersedia antre untuk mendapatkan menu sarapan satu ini, Millens!

Sarapan Murah

Selain nasi krempyeng, pukis yang disajikan hangat dan satai yang bisa dibilang murah juga menjadi incaran pemburu kuliner pagi di pasar ini. Jam buka yang cukup pagi biasanya menjadikan dua menu ini, di samping krempyeng, sebagai menu sarapan para mahasiswa yang punya jadwal kuliah pagi.

Pukis di Pasar Krempyeng juga selalu diburu pembeli. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

“Jam 6 pagi kan warung-warung biasanya belum buka. Nah, kan kalau ada keperluan apa misal mudik yang harus pagi-pagi banget, salah satu alternatif cari makanan yang sudah komplet ya krempyeng itu,” kata salah seorang pembeli di Krempyeng, Novia.

Kalau pas kebetulan jalan-jalan ke Sekaran atau punya gebetan di Unnes, bolehlah sesekali mampir ke sini. Syaratnya: Wajib bangun pagi atau siap-siaplah mengantre! Ha-ha. (Ida Fitriyah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: