BerandaKulinary
Senin, 27 Agu 2023 13:00

Makin Susah Dicari, Seperti Apa Kenikmatan Nasi Glewo Khas Semarang?

Nasi glewo, kuliner khas Semarang yang kian langka. (Detik)

Beda dengan babat gongso ataupun tahu gimbal yang populer, kuliner khas Semarang nasi glewo justru makin sulit ditemui. Banyak orang yang khawatir penganan ini nantinya akan punah.

Inibaru.id – Jika berbicara tentang kuliner khas Semarang, yang terpikir biasanya adalah tahu gimbal dan babat gongso. Padahal, ada kuliner lain yang nggak kalah lezat, yaitu nasi glewo. Sayangnya, kini nasi glewo semakin sulit di cari di Kota Atlas.

Nggak ingin penganan ini tergerus perkembangan zaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menjadikan kuliner ini sebagai salah satu menu utama yang disajikan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-476 Kota Semarang yang digelar pada Selasa (2/5/2023) di Balai Kota Semarang. Keberadaan penganan ini pun menarik perhatian warga yang datang. Banyak yang mengaku baru kali pertama mencicipinya.

“Sempat bingung karena ada yang bilang bentuknya mirip bubur suro, ada juga yang menyebutnya seperti nasi. Ternyata seperti ini rasa dan teksturnya. Baru kali pertama coba,” ungkap salah seorang warga Fidyastina sebagaimana dilansir dari Detik, Selasa (2/5).

Sekilas, nasi glewo mirip dengan nasi gandul khas Pati. Maklum, penganan ini sama-sama berupa nasi yang disiram dengan kuah santan dan dilengkapi dengan daging atau urat sapi. Hm, kalau rasa dan teksturnya mirip, kok nggak bisa sepopuler nasi gandul, ya?

Kalau soal ini, anggota Komunitas Kuliner Semarang Firdaus punya pendapatnya. Menurutnya, cara jual penganan ini kurang menarik.

Nasi glewo sekilas mirip seperti nasi gandul khas Pati. (Viva/Dwi Royanto)

“Penjualnya sudah sangat sedikit. Padahal, banyak warga sesepuh yang ada di kawasan Kauman Semarang yang bisa memasak dan menghidangkannya. Mungkin karena cara jualnya yang kurang menarik sehingga nggak bisa populer. Kalau dicoba cara jualnya seperti nasi gandul yang mana pelanggan bisa memilih toppingnya mungkin saja bisa membuatnya jadi lebih menarik,” saran Firdaus.

Kalau kamu tertarik untuk mencicipi nasi glewo khas Semarang yang sudah sangat langka ini, penggiat Budaya Warisan Budaya Tak Benda Haryadi Dwi Prasetyo menyarankanmu untuk pergi ke Jalan Batan Miroto, Semarang, nggak jauh dari.

“Ada ibu-ibu yang masih menjual nasi glewo di Jalan Batan Miroto Nomor 4. Dari beliau saya jadi tahu kalau penganan ini sudah ada sejak 1930-an. Tapi populernya di Semarang pada dekade 1980-an. Yang pasti, nasi glewo ini sangat enak karena kuah dan bumbu rempahnya sangat terasa dan ditaburi dengan emping melinjo dan bawang goreng. Paling cocok dimakan pas hangat,” terang Haryadi sebagaimana dilansir dari Radarsemarang, Selasa (2/5).

Semoga saja nasi glewo bisa kembali populer sehingga nggak akan punah ya, Millens sehingga anak cucu kita bisa menikmati kuliner khas Semarang yang satu ini. Omong-omong, tertarik untuk mencarinya nggak nih? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024