BerandaKulinary
Senin, 5 Mei 2024 18:59

Lumpia Duleg Klaten, Versi Murah Lunpia Semarang yang Nggak Kalah Enak

Lumpia duleg khas Klaten. (@mubengjajan)

Tercipta beberapa tahun setelah Indonesia merdeka, lumpia duleg Klaten adalah modifikasi dari lumpia semarang yang lebih murah. Seperti apa ya kisah terciptanya penganan yang satu ini?

Inibaru.id – Kalau bicara tentang lunpia, yang terpikir biasanya adalah makanan khas Semarang yang memiliki isian rebung, potongan daging ayam, serta telur. Nah, di Klaten, ada jenis lunpia yang berbeda. Lumpia Duleg namanya.

Lumpia Duleg adalah penganan asli Desa Gatak yang masuk wilayah Kecamatan Delangu. Kalau dilihat dari kulitnya, lumpia duleg terkesan sama dengan lumpia biasa. Tapi, isiannya sangat unik, yaitu dari kecambah cincang yang diberi tambahan pati onggok, sejenis tepung yang terbuat dari aren.

Nggak hanya isiannya yang beda, sejarah terciptanya lumpia duleg juga cukup unik. Jadi, ceritanya pada awal dekade 1950-an, datang seorang laki-laki bernama Mbah Karto Purno ke Desa Gatak.

“Mbah Karto Purno pas datang membawa lunpia Semarang. Dia dan keluarganya suka banget dengan rasa lunpia Semarang tapi merasa harganya terlalu mahal jika dibuat dan dijual di Desa Gatak, jadi mereka pun memodifikasinya agar bisa dijual dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkap tokoh desa setempat Didik Bowo sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Sabtu (16/1/2021).

Karena fokusnya adalah agar bahan-bahannya lebih terjangkau, bahan seperti telur, daging, dan gandum dicoret. Penggantinya adalah adonan pati onggok, irisan wortel, dan kol. Sayangnya, eksperimen tersebut dianggap kurang berhasil karena keberadaan pati onggok membuat lunpia jadi terasa asam.

Lumpia duleg dibuat sebagai modifikasi dari lunpia Semarang. (suarapemerintah)

Untungnya, Mbah Karto Purno nggak patah arang. Dia berusaha mencari solusi untuk menyamarkan rasa asam tersebut. Caranya adalah dengan membuat kuah yang terbuat dari bahan gula merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan. Ternyata, trik ini berhasil. Saat lumpia dicocol ke kuah yang disebut dengan juroh tersebut, sensasi asamnya hilang sehingga rasanya jadi lebih enak.

Setelah Mbah Karto Purno berhasil membuatnya, sejumlah warga lain mengikuti langkahnya. Salah satunya adalah Mbah Sipon yang memakai isian lunpia yang berbeda, yaitu parutan buah papaya muda.

Nah, generasi penerus produsen lumpia setelah Mbah Karto Purno dan Mbah Sipon pensiun kemudian kembali memodifikasi lumpia duleg dengan menggunakan irisan kecambah. Isian inilah yang dianggap paling cocok untuk lumpia duleg sehingga terus dipertahankan hingga sekarang.

“Modifikasi terakhir inilah yang kemudian jadi lumpia duleg yang bertahan hingga sekarang. Karena itulah lumpia ini jadi penganan istimewa di sini,” lanjut Didik.

Ukuran lumpia duleg ini cukup mini jika dibandingkan dengan lumlnpia Semarang Millens, yaitu sekitar 10 sentimeter. Meski begitu, soal keunikan rasa, memang boleh diadu. Jadi, kapan nih kita datang ke Desa Gatak untuk membeli lumpia duleg? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: