BerandaKulinary
Senin, 2 Jun 2019 12:05

Kisah Es Kapal, Kuliner Masa Kecil di Solo yang Telah 'Berlayar' Puluhan Tahun

Es kapal. (Instagram/kuliner_asiksolo)

Kuliner legendaris, enak, dan murah, di Jawa Tengah, tentu siapapun sepakat merujuk satu kota, yakni Surakarta. Salah satu yang istimewa di sana adalah es kapal yang telah “berlayar” sejak 1970-an. Hm, apa menariknya?

Inibaru.id – Kamu yang lahir di Solo sekitar 1980-an, yang kerap disebut sebagai kaum milenial awal, tentu mengenal es kapal. Yap, kendati sudah nggak sebanyak dulu, kuliner masa kecil ini rupanya masih eksis hingga kini.

Dodo Witosukarto adalah salah seorang penjual yang masih tersisa hingga saat ini. Seperti dituturkan GNFI, lelaki paruh baya itu mengatakan telah berjualan es kapal sejak 1972. Konon, minuman khas Solo itu sudah dijual sejak 1950-an. Hm, cukup lama ya!

Dari segi rasa, sebetulnya nggak ada yang istimewa dari es yang terbuat dari santan yang disiram sirop cokelat dan diberi es serut ini. Namun, ada dua hal yang membuatnya menarik, yakni cara menikmati dan gerobak yang dipakai untuk menjajakan minuman ini.

Sebagai pelengkap es kapal, kamu bakal mendapatkan sepotong roti tawar di atas gelas yang disajikan. Cara menikmatinya, roti dicelup ke dalam es santan, lalu dimakan. Hm, unik!

Terus, dalam menjajakan es, para penjual menggunakan gerobak berbentuk kapal. Nah, sudah tahu, kan, kenapa es santan ini disebut sebagai es kapal?

Kendati sederhana, kamu yang pernah mencicipinya dijamin bakal ketagihan es kapal. Penjual es kapal umumnya membuat sendiri sirop cokelat yang menjadi koentji minuman ini. Rasanya manis, tapi nggak berlebihan. Santannya juga nggak bikin gatal di tenggorokan.

Kalau pengin bernostalgia dengan es kapal, cobalah datang ke Jalan Bhayangkara di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan atau ke sekitar Stadion Sriwedari yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi. Selamat mengenang masa kecil, Millens! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: