BerandaKulinary
Minggu, 9 Mar 2019 19:35

Ketika Tangan Lebih Berarti Ketimbang Mulut, di Deaf Café Fingertalk

Seorang pengunjung tengah mencoba berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat di Deaf Cafe Fingertalk. (Misteraladin)

Sejenak, coba gunakan tanganmu untuk berbicara, menanyakan sesuatu dan memesan makanan. Petugas di kafe ini dengan senang hati akan mengajarimu.

Inibaru.id - Berpetualang ke kota Tangerang, coba sempatkan datang ke tempat yang unik, salah satunya makan di Deaf Café Fingertalk. Selain makanan lezat dan tempat yang cozy, hal spesial apa lagi yang ada di sana, ya?

Kafe yang ada di Pamulang, Tangerang Selatan ini berbeda dengan kafe kebanyakan karena karyawannya adalah penyandang tunarungu. Meski memiliki keterbatasan dalam mendengar dan berbicara, mereka rupanya tetap lihai dan cekatan dalam menjamu tamu dan memasak menu. Penasaran bagaimana sensasi makan di kafe tersebut, ini dia ulasannya.

Bukan Kafe Biasa

Mengutip dari travelingyuk.com, kamu bakal menemukan nuansa yang berbeda saat masuk ke Deaf Café Fingertalk. Di tempat itu kamu bakal menemukan ketenangan dan kenyamanan. Kedatanganmu bakal disambut oleh senyum ramah sang pelayan. Gerakan tangan yang membentuk isyarat menjadi cara mereka untuk berkomunikasi.  

Tamu Bisa Belajar Bahasa Isyarat

Di sinilah menariknya. Jika biasanya kamu hanya menyebutkan menu pilihan saat datang ke resto, di kafe yang didirikan oleh Dissa Syakina Ahdanisa ini kamu bakal mempraktikkan berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Tenang, ada lembar petunjuk yang bisa kamu pelajari untuk memperagakan bahasa isyarat, kok.

Makanan Enak dan Murah

Semenarik apapun sebuah kafe, apalah artinya jika makanan yang disajikan nggak menggugah selera. Benar nggak, Millens? Di sini, kamu nggak perlu ragu, karena Deaf Café Fingertalk menyajikan banyak makanan lezat. Beberapa menu yang ada di sana antara lain nasi goreng udang, cumi, hingga ayam yang dibandrol sekitar Rp 15 ribu. Ada juga aneka olahan sayuran seperti kangkung cah ayam, cap cay pokcoy yang pastinya enak dan murah.

Nah, dengan datang ke kafe yang semua karyawannya adalah teman-teman tunarungu, kamu bisa tahu betapa berbakatnya mereka. Salut, dah! (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024