BerandaKulinary
Jumat, 15 Sep 2022 13:00

Kalahkan Rawit, Pedasnya Cabai Gendot Dieng Ini Siap Bakar Lidahmu

Cabai gendot Dieng. (Kompas/Nazar Nurdin)

Kalau menurut kamu rasa pedas cabai rawit sudah mainstream, coba deh cicipi sensasi pedasnya cabai gendot dari dataran tinggi Dieng. Penampilannya boleh saja unyu, tapi dijamin memberi kepedasan yang dahsyat.

Inibaru.id – Meskipun pergelaran Dieng Culture Festival sudah rampung, kamu masih boleh kok mengunjungi dataran tinggi di Wonosobo ini. Nah, salah satu buah tangan yang bisa kamu bawa pulang selain carica dan purwaceng dari sana adalah cabai gendot.

Cabai gendot ini berukuran mini dan gendut. Permukaan kulitnya agak meliuk dengan tekstur yang halus. Sementara rasanya disebut-sebut lebih pedas daripada cabai rawit. Dijamin bikin lidah dan mulutmu terbakar deh! O ya, penampilannya unik cabai ini juga membuatnya cocok menjadi tanaman hias.

Ketika mengunjungi kawasan Dieng Plateau di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kamu bakal menemukan cabai gendot banyak ditanam. Walau gemas dengan bentuk cabai ini, kamu jangan asal petik ya. Kamu bisa kok membelinya secara eceran di warung ataupun toko oleh-oleh di Dieng.

Kalau diperhatikan, bentuk cabai gendot mirip dengan paprika. Bedanya, jika paprika nggak pedas, ada yang menyamakan rasa pedas cabai gendot dengan cabai habanero. FYI, cabai habanero berupakan cabai yang berasal dari pedalaman Amazon di Amerika Selatan dengan tingkat kepedasannya mencapai 350.000 skala Scoville. Jauh jika dibandingkan dengan cabai rawit yang hanya 100.000 skala Scoville. Wah, pedas banget kan?

Bagi sebagian orang, makan pedas memang bikin lebih nikmat. Tapi kalau lagi nggak pengin terlalu pedas, kamu bisa membuang biji-biji berwarna hitam dari cabai gendot. Menurut masyarakat sekitar, bagian inilah yang bikin pedas terasa sangat menusuk.

Cabai gendot biasa dijadikan oleh-oleh khas Dieng. (Kumparan/Dewi Rachmat Kusuma)

Ditanam di ketinggian sekitar 6.802 kaki, cabai gendot tumbuh dengan sangat subur di kawasan ini. Berhubung identik dengan wilayah ditanamnya yaitu Dieng, cabai gendot juga sering disebut dengan cabai Dieng. Bukan cuma dijual dalam bentuk segar, tersedia juga cabai gendot yang dijadikan manisan.

Di Dieng, cabai gendot juga dijual secara grosir. Harganya sekitar Rp 40 ribu per kilo. Hm, sepertinya bisa jadi alternatif saat harga cabai rawit dkk masih ampun-ampunan ya?

Biar nggak menyesal, sekalian saja beli hasil tani lainnya, seperti aneka jenis kentang dan olahannya, carica, terong Belanda, dan jamur. Kalau sudah begini, kunjunganmu pasti bikin senang warga Dieng deh.

Gimana, tertarik nggak untuk mencicipi level pedas cabai gendot, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: