BerandaKulinary
Minggu, 9 Des 2017 06:04

Gurih dan Manis Si Tahu Petis

Tahu petis paling enak disantap dengan “nyeplus” cabai rawit. (Resepnyaumi.blogspot.co.id)

Tahu goreng renyah dibelah lalu disisipi saus pasta berwarna hitam, tapi bukan tinta. Siapakah aku? Hmm, akulah si tahu petis.

Inibaru.id – Kamu yang tinggal di Semarang dan sekitarnya tentu nggak asing dengan makanan yang satu ini. Namanya tahu petis. Camilan itu banyak dijual di pinggir-pinggir jalan Kota Atlas, dijual bersama “gorengan” seperti tempe atau tahu tepung, bakwan, dan lainnya.

Pernah coba, Millens? Rasanya legit. Gurihnya tahu goreng akur berpadu dengan saus “petis” yang manis. Kendati begitu, nggak sedikit yang menolak camilan ini lantaran petis yang menjadi teman tahu berwarna hitam seperti tinta. Apa sih, tahu kok dicocol atau disisipi “tinta”?

Namun, dijamin, siapa pun yang mencobanya pasti bakal ketagihan. Enak kok, karena petis sejatinya adalah saus kental hasil olahan udang. Jadi, ada sentuhan gurih seafood dalam rasa manis yang mendominasi camilan ini.

Selain Semarang, Bandung juga punya tahu petis. Eits, tapi tahu petis kedua wilayah itu berbeda lo, Millens. Jika di Semarang tahu petis adalah camilan, lain halnya dengan di Bandung. Di sana, tahu petis adalah makanan berat berupa tahu dan ketupat yang diguyur sambal petis yang kental.

Jadi, tahu petis Bandung lebih tepat disebut sebagai varian kupat tahu yang ditambahi bumbu petis.

Baca juga:
Mbok Dele Jual Soto dan Jual Kenangan
Kala Nasi Jagung Berpadu dengan Botok Yuyu

Tahu petis di Bandung ramai diperbincangkan warganet beberapa waktu lalu setelah Presiden Jokowi memesan makanan itu pas berkunjung ke Bandung bersama rombongan. Waktu itu dia habis meresmikan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja.

Mampir ke sebuah kafe, Jokowi memesan kopi dan sejumlah makanan. Nah, salah satu yang dia pesan adalah tahu petis, hidangan yang cukup populer di Kota Kembang.

Seperti ditulis Kompas.com, Selasa (5/12/2017), dalam seporsi tahu petis berisikan tahu hangat yang dipotong menyamping, dipadukan dengan potongan ketupat, lalu diguyur kuah petis yang cokelat kehitaman nan kental.

Warna hitam di pada kupat tahu petis berasal dari petis. Kuah kupat tahu yang umumnya menggunakan bumbu kacang diberi sentuhan petis sehingga berwarna lebih gelap. Rasanya pun lebih gurih.

Tahu dan Petis

Hmm, beda banget dengan yang di Semarang, kan? Tahu petis Semarang memang disajikan sesuai namanya, yakni tahu dan petis. Tahu pong atau biasa digoreng renyah kemudian dibelah untuk disisipi petis di tengahnya.

Baca juga:
Nasi Lengko, Kuliner Khas Cirebon yang Rasanya Tak Ada Duanya
Menikmati Nasi Jamblang dari Pinggiran Cirebon

Nah, biar lebih nikmat, tahu petis bisa dinikmati dengan nyeplus cabai rawit. Rasa manis, gurih, asam, asin, dan pedas pun bakal menjadi satu di lidah. Duh, duh, jadi lapar!

Selain di emperan jalan, tahu petis juga masuk restoran dan rumah makan ternama lo, Millens. Camilan yang banyak diburu wisatawan sebagai oleh-oleh khas Semarang ini juga mudah kamu temui di pusat oleh-oleh seperti di Jalan Pandanaran dan sekitarnya.

Nah, nah, jadi kangen Semarang, kan? Ha-ha. (OS/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kantongi KTP Palsu, WN Myanmar Ditangkap Petugas Imigrasi

12 Des 2024

Benarkah Nama Kecamatan Jebres di Kota Solo Terinspirasi dari Nama Orang Belanda?

12 Des 2024

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

12 Des 2024

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

12 Des 2024

Budaya Makan Orang Korea yang Perlu Kamu Tahu

12 Des 2024

Pasangan Muda Banyak yang Bercerai, Gen Z Makin Ogah Menikah

12 Des 2024

Ruang Baca dan Diskusi Literasi di Kudus, Klub Buku Maossae

12 Des 2024

Gelar ACM, Bandara Ahmad Yani Semarang Bersiap Sambut Libur Nataru 2024/2025

12 Des 2024

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

13 Des 2024

Hadapi Bencana, Wapres Gibran akan Hadir Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang

13 Des 2024

Enam Cagub dari PDIP Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke MK

13 Des 2024

Tarif Layanan Diskon 50 Persen, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Bakal Meningkat

13 Des 2024

Dua Pekan Terendam Banjir, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa

13 Des 2024

PNS di Tokyo Bakal Kerja 4 Hari Per Minggu Mulai 2025

13 Des 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Pemprov Upayakan Modifikasi Cuaca

13 Des 2024

Membangun 'Man Cave' di Rumah, Apakah Perlu?

13 Des 2024

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024