BerandaKulinary
Senin, 4 Agu 2019 11:30

Butuh Waktu dan Energi untuk Membuat Getuk Gaplek

Getuk gaplek. (Tagar)

Butuh proses yang cukup panjang untuk membuat getuk gaplek. Berbahan baku singkong, getuk berukuran besar ini mampu bertahan hingga seminggu, meski tanpa pengawet.

Inibaru.id – Getuk gaplek merupakan makanan tradisional yang dikenal luas di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Bentuknya yang setebal 4 sentimeter dengan diameter 25 sentimeter cukup menggambarkan betapa sulitnya membuat penganan yang kerap disebut getuk (maaf) bokong ini.

Perlu kamu tahu, membuat getuk gaplek ini memang cukup memakan waktu dan energi. Singkong harus dikupas kulitnya dan dicuci dengan bersih lalu diparut atau dihaluskan dengan cara digiling. Setelah itu airnya dibuang dengan cara diperas sampai benar-benar kadar airnya berkurang.

Singkong yang sudah halus dan kering kemudian direbus selama 15 menit. Untuk getuk goreng yang berwarna cokelat, saat direbus adonannya diberi garam dan gula aren. Kalau yang warna putih, cukup diberi garam saja.

Nggak berhenti di situ. Agar nggak menggumpal dan untuk meratakan rasa manis serta garamnya, singkong yang sudah direbus harus ditumbuk. Setelah itu lalu dicetak dengan menggunakan baskom.

Rasanya? Getuk ini memiliki rasa yang manis, gurih dan sangat lembut di lidah. Makin lezat lagi jika disajikan bersama kopi atau teh, entah untuk kudapan pagi, siang, maupun malam.

Meski tanpa pengawet buatan, getuk gaplek bisa bertahan hingga tujuh hari. Kamu juga bisa memakannya langsung atau digoreng terlebih dahulu. Tenang saja, dengan dua cara tersebut, rasa asli dari getuk gaplek tak akan hilang kok.

Getuk gaplek biasa disuguhkan dalam acara-acara khusus seperti seperti pernikahan, hajatan, acara keluarga, hingga arisan. Banyak dijual di pasar-pasar tradisional, getuk gaplek biasa dijual seharga Rp 5.000-12.000.

Hm, tergiur untuk mencicipinya? (IB20/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: