BerandaKulinary
Sabtu, 9 Jun 2023 18:24

Berburu Oleh-oleh Keripik Tempe Benguk di Wonogiri

Keripik tempe benguk, oleh-oleh dari Wonogiri. (Timlo/Tarmuji)

Berkat inovasi warga Wonogiri yang membuat keripik tempe benguk, penganan tradisional ini kini semakin diminati dan bahkan diburu para pencari oleh-oleh dari luar kota.

Inibaru.id – Tempe benguk Wonogiri sempat jadi penganan tradisional yang sepi peminat. Untungnya, berkat inovasi yang membuatnya jadi keripik, kini tempe benguk kembali dicari pembeli, khususnya mereka yang berasal dari luar kota dan pengin membawa oleh-oleh dari Wonogiri.

Tempe benguk bukan berasal dari bahan kedelai sebagaimana tempe konvensional. Bahan utamanya adalah benguk, sejenis kara dengan ukuran biji yang lebih besar dari jenis kacang polong lainnya. Oleh karena itu, biji pada tempe benguk terlihat jauh lebih besar dari biji pada tempe kedelai.

Sayangnya, popularitas tempe benguk kalah jauh dari tempe kedelai. Maklum, dari ketersediaan bahan baku saja, kedelai jelas lebih melimpah dari benguk. Selain itu, banyak orang yang menganggap tampilan tempe benguk kurang menggoda sebagaimana tempe kedelai.

Untungnya, warga Wonogiri berinovasi untuk membuat tempe benguk jadi lebih diminati. Mereka mampu mengubahnya jadi keripik. Nggak hanya jadi lebih awet, tampilan keripik tempe benguk yang jauh lebih menarik sehingga membuatnya dicari banyak orang, khususnya para pemburu oleh-oleh.

“Keripik tempe benguk rasanya lebih renyah dan nggak gampang remuk. Makanya saya pasti mencarinya untuk dijadikan oleh-oleh buat saudara saya yang ada di Jakarta,” ungkap salah seorang warga Wonogiri bernama Endah sebagaimana dilansir dari Joglosemarnews, Senin (21/6/2021).

Kalau kamu kebetulan ada di Wonogiri dan penasaran dengan penganan ini, coba deh mampir ke sentra produksi keripik tempe benguk yang ada di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri. Sebagian warga Kampung Grobog di kelurahan tersebut memproduksi jajanan ini, termasuk Rohayati.

“Saya sudah memproduksinya sejak 2010. Ada warga lain yang sudah melakukannya lebih lama,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Tribunsolo, Selasa (29/3/2022).

Keripik tempe benguk lebih menggoda dan menarik pembeli. (Joglosemarnews/Aris Arianto)

Dia pun nggak ragu menjelaskan cara membuat keripik tersebut, termasuk membuat tempenya terlebih dahulu.

Pertama-tama, dia merebus benguk mentah sampai kulitnya terkelupas. Setelah itu, benguk bisa diiris tipis sampai 8-9 lembar. Lembaran ini kemudian direbus lagi, dicuci, lalu direndam selama dua hari. Setelah itu, benguk dicuci lalu direbus. Kalau sudah selesai, tinggal ditiriskan hingga kering dan baru diberi ragi untuk diolah jadi tempe.

Dua hari kemudian, tempe benguk mentah sudah jadi. Tempe benguk ini kemudian digoreng dengan tepung basah dan bumbu yang dia rahasiakan. Setelah itu, jadilah keripik tempe benguk yang renyah dan lezat.

“Saya jual di sekitar Wonogiri saja. Di pasar, saya tempatkan di toko oleh-oleh. Ada juga beberapa reseller yang datang ke rumah,” cerita Rohayati.

Soal harga, nggak mahal kok, Millens. Per pak berisi 18 sampai 20 keripik tempe dihargai Rp12 ribu – Rp19 ribu tergantung ukuran. Keripik ini juga mampu bertahan sampai dua minggu meski nggak memakai bahan pengawet.

Wah, jadi semakin tertarik untuk mencicipi renyahnya keripik tempe benguk ya, Millens? Jangan lupa membelinya kalau kamu mampir ke Wonogiri. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: