BerandaKulinary
Sabtu, 10 Mei 2019 16:00

Menikmati Gurihnya Bubur India, Sajian Buka Puasa di Masjid Pekojan

Bubur India yang dilengkapi dengan sayur berkuah opor dan telur rebus sebagai pelengkap. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Buatmu yang suka kulineran sekaligus pemburu gratisan, boleh sesekali kamu mengunjungi masjid Pekojan. Di sini setiap sore disajikan ratusan porsi bubur India selama bulan Ramadan. Selain lezat, bubur ini sangat legendaris dan punya sejarah panjang.

Inibaru.id - Bagi kamu yang sedang mencari info berbuka gratisan, kamu bisa coba datang ke Masjid Jami' Pekojan yang terletak di Jalan. Petolongan nomor 1. Di sini kamu akan dijamu dengan resep turun temurun yang sudah bertahan selama 100 tahun. Yup, bubur India yang terkenal dan melegenda.

Ahmad Ali sedang mempersiapkan bahan-bahan pembuatan bubur India. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kamu bisa menemukan kuliner khas ini hanya di bulan Ramadan lo, Millens. Itulah kenapa, kamu harus mencoba datang sebelum Ramadan berakhir. Meski begitu, makanan ini dimasak setiap hari, jadi kamu bisa datang kapan saja.

Bubur India mempunyai kisah panjang yang dilestarikan setidaknya 4 generasi. Menurut Ahmad Ali, takmir masjid Pekojan, dia adalah generasi keempat yang turut melestarikan bubur India sebagai menu buka puasa di masjid ini. Konon, resep bubur India dibawa oleh saudagar India yang berjualan di sekitar masjid Pekojan ratusan tahun lalu yang dilestarikan hingga kini.

Bubur india lengkap dengan sayur berkuah opor dan telur rebus. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Cita rasa bubur India gurih dan sedap. Rempah-rempah yang turut dimasukkan ke racikan bubur membuat aroma sedap menyeruak. “Serai, salam, daun bawang, seledri, kayu manis, santan, bawang putih, iga sapi, dan sengkel sapi untuk kaldu,” kata Ahmad. Nggak heran, menyantap bubur tanpa tambahan lauk juga endeus.

Setiap hari ada sekitar 500 porsi dengan pembagian 250 porsi untuk buka bersama di masjid dan sisanya akan dibagikan untuk warga sekitar. Banyak juga, lo warga yang sengaja datang membawa rantang untuk membungkus bubur ini. Setiap hari dibutuhkan 23 kg beras untuk dimasak takmir dan panitia.

Bubur di sini disajikan dengan lauk berupa sambal goreng ati, sambal goreng ayam, kare, atau gulai. Ditambah dengan telur rebus di atasnya. Yumm.... Bisa bayangin kan gimana lezatnya?

Proses pembuatan bubur india. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Untuk bisa menyajikan bubur ini, panitia perlu bekerja keras di dapur masjid lo, Millens. Butuh waktu 3 jam untuk memasak bubur yang lezat ini. Karena jumlahnya yang banyak banget, dibutuhkan kuali besar dan pengaduk yang super panjang. Yang bertugas mengaduk juga nggak sembarangan orang. Karena suhu di tungku relatif tinggi, butuh orang yang bernyali besar untuk dapat duduk dan terus mengaduk selama 2 jam setelah beras dimasukkan ke kuali.

Warga yang mengantri untuk mendapatkan bubur India. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Nah untuk bisa menikmati bubur India ini, kamu bisa datang ke sini setiap jam 5 sore ya, Millens. Selain bisa bercengkrama dengan warga etnis, kamu bisa menikmati bubur lezat ini dengan ditemani beberapa takjil lain seperti kurma, buah, dan susu nan manis. Gimana? Tertarik mencobanya? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024